Dalam upaya meningkatkan kualitas infrastruktur dan keselamatan pengguna jalan, Pemerintah Kabupaten Malang mengumumkan rencana perbaikan jalan rusak di sepanjang Jalan Lintas Barat (Jalibar), Kecamatan Kepanjen. Dengan anggaran sebesar Rp2 miliar, proyek ini diharapkan dapat mengatasi masalah kerusakan yang telah lama dikeluhkan oleh masyarakat.
Jalan Jalibar, yang menghubungkan Malang dan Blitar, telah lama mengalami kerusakan parah. Banyaknya lubang dan retakan di jalan ini tidak hanya mengganggu kenyamanan berkendara, tetapi juga meningkatkan risiko kecelakaan. Pengguna jalan sering kali harus berhati-hati saat melintasi area ini, terutama saat hujan, ketika genangan air dapat menyembunyikan lubang-lubang berbahaya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Kabupaten Malang, Khairul Isnaidi Kusuma, yang akrab disapa Oong, menjelaskan bahwa perbaikan jalan ini akan dilakukan dengan menggunakan pengaspalan hotmix. Metode ini dipilih karena diharapkan dapat memberikan umur yang lebih panjang dan daya tahan yang lebih baik dibandingkan dengan teknik pengaspalan lainnya. Jalan akan diaspal dengan ketebalan sekitar 4 cm, yang dianggap ideal untuk kondisi jalan yang sering dilalui kendaraan berat.
“Diaspal hotmix harapannya supaya panjang umur dan awet,” ungkap Oong dalam konferensi pers pada Selasa (21/1/2025).
Selain pengaspalan ulang, Oong menekankan pentingnya melakukan kontrol rutin terhadap kondisi jalan. Hal ini bertujuan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut dan memastikan bahwa jalan tetap dalam kondisi baik. Pihak Dinas PU juga berencana untuk memperbaiki saluran-saluran yang ada di sepanjang jalan, agar saat hujan, air tidak menggenang di tengah jalan.
“Kalau musim hujan, penyusutan kinerja aspal bisa mencapai hampir 10 persen. Apalagi jika tergenang air, maka aspal itu bisa lebih terkikis,” jelas Oong, menyoroti dampak buruk dari genangan air terhadap kualitas jalan.
Salah satu masalah utama yang dihadapi dalam perbaikan jalan Jalibar adalah kurangnya sistem drainase yang memadai. Oong mengakui bahwa di sepanjang jalan tersebut tidak terdapat drainase yang baik, yang menyebabkan air hujan tidak dapat mengalir dengan lancar. Hal ini berpotensi menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada aspal.
“Oleh karena itu, langkah selanjutnya adalah membuka median jalan supaya air dari seberang bisa mengalir ke tegalan,” jelas Oong. Ia menambahkan bahwa di seberang jalan terdapat jurang yang dapat digunakan untuk mengalirkan air, sehingga diharapkan dapat mengurangi genangan di jalan.
Dengan rencana perbaikan yang matang, Pemkab Malang berharap dapat memberikan solusi jangka panjang untuk masalah infrastruktur yang telah lama dikeluhkan oleh masyarakat. Oong menegaskan bahwa perbaikan ini bukan hanya tentang memperbaiki jalan, tetapi juga tentang meningkatkan keselamatan dan kenyamanan bagi semua pengguna jalan.
“Kami ingin memastikan bahwa jalan ini aman dan nyaman untuk dilalui. Ini adalah langkah awal untuk meningkatkan infrastruktur di Kabupaten Malang,” pungkasnya.