Ramai Isu Pertalite Dihapus, Ini Penjelasan Pertamina

isu pertalite dihapus
isu pertalite dihapus, benarkah? (sumber: IStock)

29 April 2024 – Baru-baru ini beredar isu yang menyebutkan bahwa Pertalite dihapus atau sudah tidak lagi tersedia di SPBU. Isu tersebut juga diikuti dengan dugaan bahwa Pertalite akan digantikan oleh Pertamax Green 95.

Peralihan jenis bahan bakar ini sebenarnya sudah direncanakan sejak tahun 2023 lalu dan akan dijalankan mulai tahun 2024.

Baca juga: Pertamina Pangkas Harga BBM Nonsubsidi Mulai Tahun Baru 2024

Menanggapi isu tersebut, Pertamina Patra Niaga (Persero) melalui Corporate Secretary Irto Ginting menegaskan bahwa isu tersebut tidak benar. Beliau memastikan bahwa sebagian besar SPBU di Indonesia masih tetap menjual Pertalite karena statusnya masih sebagai produk penugasan atau JBKP.

“Memang tidak semua SPBU mendapatkan alokasi BBM subsidi, namun jumlahnya tidak banyak. Sebagian besar tetap menjual BBM subsidi,” ungkap Irto.

Saat ini, hanya 65 SPBU di Jabodetabek dan Jawa Timur yang menjual Pertamax Green 95, dari total 8.000 lebih SPBU di seluruh Indonesia.

Irto Ginting menghimbau masyarakat untuk tidak panik dan mencari Pertalite di SPBU lain jika di SPBU terdekat tidak tersedia. Beliau juga mendorong masyarakat untuk beralih ke BBM non-subsidi yang lebih ramah lingkungan.

BPH Migas pun turut angkat bicara terkait isu Pertalite dihapus ini. Anggota BPH Migas Saleh Abdurrahman menyatakan bahwa tidak ada masalah dengan SPBU yang hanya menjual BBM non-subsidi atau JBU.

“Kalau SPBU itu menjual hanya JBU (Pertamax atau Dexlite ke atas) itu tentu mereka sudah menghitung pangsa pasarnya,” ungkap Saleh, Minggu (28/4).

Konsumen diimbau untuk mencari SPBU lain atau beralih ke BBM non-subsidi yang lebih ramah lingkungan.

Apa itu Pertamax Green 95?

Pertamina dan Energi Agro Nusantara (PT ENERO) meluncurkan Pertamax Green 95, bahan bakar baru yang terbuat dari campuran Pertamax (RON 92) dan etanol (5%). Pertamax Green 95 memiliki beberapa keunggulan, di antaranya:

  • Memiliki RON Tinggi: Pertamax Green 95 memiliki RON 95, lebih tinggi dari Pertamax (RON 92). Hal ini menghasilkan akselerasi yang lebih baik dan membantu menjaga kebersihan mesin.
  • Mengandung Etanol dari Tetes Tebu: Etanol dalam Pertamax Green 95 berasal dari tetes tebu, mendukung kemandirian energi dan program pemerintah.
  • Ramah Lingkungan: Etanol merupakan bahan bakar nabati yang terbarukan dan ramah lingkungan.

Namun, perlu diingat bahwa Pertamax Green 95 tidak cocok untuk semua kendaraan. Pastikan untuk mengikuti rekomendasi pabrikan dan karakteristik mesin kendaraan Anda sebelum menggunakannya.

Untuk mendapatkan informasi seputar Jawa Timur, Anda dapat mengunjungi wartajatim.co.id

Exit mobile version