Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai Demam Berdarah Dengue (DBD) yang menunjukkan pola siklus tiga tahunan. Meskipun tren kasus menurun saat ini, kewaspadaan perlu ditingkatkan menjelang akhir tahun 2024 dan awal 2025. Waspada DBD di Malang sangat penting mengingat pola siklusnya.
Kasus DBD di Kabupaten Malang
Pada tahun 2023, Kabupaten Malang mengalami lonjakan kasus DBD dengan total 2.500 kasus dan 20 kematian. Angka ini menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun 2022, yang tercatat 1.800 kasus dan 15 kematian.
Data di bulan Januari hingga Maret 2024 menunjukkan tren penurunan kasus dengan total 500 kasus dan 5 kematian. Namun, Dinkes Kabupaten Malang memprediksikan peningkatan kembali pada akhir tahun 2024 dan awal 2025, mengikuti pola siklus tiga tahunan.
Pola Siklus Tiga Tahunan DBD
Siklus tiga tahunan DBD di Kabupaten Malang dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti iklim, curah hujan, dan populasi nyamuk Aedes aegypti. Waspada DBD di Malang. Pada tahun-tahun dengan curah hujan tinggi, populasi nyamuk Aedes aegypti biasanya meningkat, sehingga berakibat pada peningkatan kasus DBD.
Upaya Pencegahan DBD
Dinkes Kabupaten Malang terus melakukan upaya pencegahan dan pengendalian DBD, dengan fokus pada:
- Pemeriksaan genangan air: Petugas Dinas Kesehatan melakukan pemeriksaan genangan air secara berkala untuk mencari jentik nyamuk Aedes aegypti.
- Analisis epidemiologis: Dinkes Kabupaten Malang melakukan analisis epidemiologis untuk mengidentifikasi daerah-daerah yang berisiko tinggi DBD dan menentukan strategi pencegahan yang tepat.
- Sosialisasi dan edukasi masyarakat: Dinas Kesehatan melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pencegahan DBD, termasuk 3M Plus (Menguras, Menutup, Mendaur Ulang, Plus).
- Koordinasi dengan instansi terkait: Dinkes Kabupaten Malang berkoordinasi dengan instansi terkait, seperti Camat, Puskesmas, dan sekolah, untuk meningkatkan upaya pencegahan DBD di wilayahnya.
- Peningkatan kesiapsiagaan fasilitas kesehatan: Dinkes Kabupaten Malang meningkatkan kesiapsiagaan fasilitas kesehatan untuk menangani kasus DBD, termasuk memastikan ketersediaan obat dan alat kesehatan.
Peran Aktif Masyarakat
Masyarakat diimbau untuk berperan aktif dalam pencegahan DBD dengan menerapkan 3M Plus di lingkungan tempat tinggalnya, yaitu:
- Menguras: Menuras tempat penampungan air, seperti bak mandi, tempayan, dan drum.
- Menutup: Menutup rapat tempat penampungan air.
- Mendaur Ulang: Mendaur ulang barang bekas yang dapat menampung air hujan.
- Plus: Melakukan kegiatan pencegahan lainnya, seperti menggunakan kelambu, obat nyamuk, dan memelihara ikan pemakan jentik nyamuk.
Masyarakat juga diimbau untuk segera ke dokter jika mengalami gejala DBD, seperti demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot dan sendi, dan ruam kulit.
Dinkes Kabupaten Malang berkomitmen untuk terus melakukan upaya pencegahan dan pengendalian DBD. Dengan kerjasama semua pihak, diharapkan angka kasus DBD di Kabupaten Malang dapat ditekan seminimal mungkin.
Dapatkan kilasan terkini mengenai Jawa Timur dengan menjelajahi ragam informasi menarik di wartajatim.co.id – sumber pengetahuan eksklusif yang tidak boleh Anda lewatkan!