Surabaya – Kota Surabaya semakin menarik perhatian wisatawan mancanegara dengan kedatangan kapal pesiar internasional yang bersandar di Pelabuhan Tanjung Perak. Sepanjang tahun 2025, sebanyak 18 kapal pesiar dijadwalkan akan singgah di kota ini, membawa ratusan hingga ribuan turis dalam setiap kunjungannya.
Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya, Farah Andita Ramdhani, mengatakan bahwa hingga awal Februari 2025, sudah ada tiga kapal pesiar yang bersandar. Salah satu kunjungan terbaru adalah dari kapal pesiar AIDAstella yang membawa ratusan turis ke Balai Kota Surabaya pada Senin (3/2/2025).
Farah menargetkan peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara melalui kedatangan kapal pesiar ini. Dalam satu kali sandar, jumlah turis yang turun bisa mencapai ratusan orang, baik yang mengikuti paket wisata maupun yang menjelajah kota secara mandiri.
“Total wisatawan bisa mencapai ribuan sepanjang tahun, mengingat setiap kapal membawa ratusan penumpang yang ingin menikmati berbagai destinasi di Surabaya,” ujar Farah.
Untuk memberikan pengalaman terbaik bagi wisatawan, Disbudporapar telah menyiapkan berbagai fasilitas dan atraksi budaya. Para turis disambut dengan tarian khas Kota Surabaya, seperti Goyang Jeder, di Balai Kota Surabaya.
“Kami ingin mengenalkan budaya lokal yang atraktif dan unik kepada wisatawan agar mereka memiliki kesan mendalam tentang Surabaya,” tambahnya.
Destinasi Wisata Sejarah Menjadi Andalan
Surabaya dikenal dengan wisata sejarahnya yang kaya, sehingga banyak turis memilih mengunjungi bangunan cagar budaya dan kawasan heritage. Beberapa destinasi favorit turis dari kapal pesiar meliputi:
- Balai Kota Surabaya
- Pasar Genteng
- Hotel Majapahit
- Tugu Pahlawan
- Arca Joko Dolog
- Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria
- Kota Lama
“Sebagian besar wisatawan asing tertarik dengan sejarah kota yang mereka kunjungi. Oleh karena itu, kami bekerja sama dengan tour operator untuk menawarkan paket wisata yang menonjolkan nilai historis Surabaya,” jelas Farah.
Farah juga menegaskan bahwa meningkatnya jumlah wisatawan mancanegara dari kapal pesiar akan berdampak positif terhadap perekonomian lokal. Turis yang berkunjung akan berbelanja di UMKM, menyewa kendaraan lokal, hingga menggunakan jasa pemandu wisata dari Surabaya.
“Setiap kunjungan kapal pesiar membawa dampak ekonomi yang signifikan. Wisatawan asing biasanya membeli oleh-oleh khas, menggunakan jasa transportasi, serta menikmati kuliner lokal, sehingga perputaran ekonomi di sektor pariwisata meningkat,” ungkapnya.
Disbudporapar terus berupaya meningkatkan kunjungan wisatawan dengan memperkuat kerja sama dengan agen perjalanan, merawat destinasi wisata sejarah, serta menyelenggarakan berbagai event untuk menarik wisatawan.
“Wisata sejarah menjadi daya tarik utama Surabaya. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk terus menjaga dan mengembangkan potensi ini agar semakin menarik bagi wisatawan mancanegara,” pungkas Farah.