Wahana Banyuwangi Night Amazing Ambruk, Empat Pengunjung Terluka

wahana banyuwangi ambruk

Banyuwangi, 27 Desember 2023 – Salah satu wahana permainan anak di Banyuwangi Night Amazing (BNA) di Kecamatan Genteng, Banyuwangi, Jawa Timur, ambruk pada Senin (25/12/2023) malam. Peristiwa ini mengakibatkan empat pengunjung terluka akibat terjatuh.

Plt Kapolsek Genteng, Iptu Nanang Wardana, membenarkan peristiwa ambruknya wahana tersebut. 

 “Ada empat orang, semuanya dibawa ke RSUD Genteng karena mengalami luka-luka,” kata Nanang.

Menurut keterangan saksi mata, peristiwa ambruknya wahana tersebut terjadi sekitar pukul 21.00 WIB. Saat itu, wahana permainan itu sedang ramai dikunjungi oleh wisatawan yang tengah menikmati liburan Natal.

Akibat ambruknya wahana tersebut, sejumlah pengunjung sempat panik. Para pengunjung berlarian untuk menghindari robohnya wahana lain.

Petugas BNA kemudian melakukan evakuasi dan membawa para korban ke RSUD Genteng untuk mendapatkan perawatan medis. Para korban yang terluka mengalami luka-luka di bagian kepala, kaki, dan tangan.

Namun, kondisi mereka dilaporkan stabil dan tidak ada yang mengalami luka serius.

Kepala Dinas Pariwisata Banyuwangi, M. Yanuar Bramuda, mengatakan, pihaknya telah melakukan investigasi terkait peristiwa tersebut. Ia mengatakan, penyebab ambruknya wahana permainan masih dalam penyelidikan.

Yanuar mengatakan bahwa pihaknya akan mengambil tindakan tegas jika terbukti ada kelalaian dari pihak pengelola BNA.

“Jika terbukti ada kelalaian, kami akan memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” kata Yanuar.

Lembaga kontrol di Kecamatan Genteng, Banyuwangi, Ropik Azmi, mendesak penegak Perda untuk segera bertindak terkait peristiwa ambruknya wahana permainan di BNA. Ia mengatakan, peristiwa tersebut tidak boleh dianggap sepele. 

“Pihak BNA seharusnya memiliki sertifikat keselamatan CHSE untuk membuktikan bahwa mereka tidak lalai dalam menjaga keamanan wahana permainannya. Namun, hingga saat ini pihak BNA belum menunjukkan sertifikat tersebut saat kami menanyakannya” kata Ropik.

Berdasarkan UU No.14 tahun 2008 tentang informasi keterbukaan publik, semua wahana harus memiliki Sertifikasi CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability). Sertifikasi ini merupakan jaminan kepada wisatawan terhadap pelaksanaan kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan.

Ropik berharap pihak penegak perda Kabupaten Banyuwangi untuk segera menindak lanjuti peristiwa ini. Ia juga meminta pihak BNA untuk menutup sementara wahana permainan tersebut sebelum semua permasalahan diselesaikan.

“Semestinya jangan di police line hanya di situ saja, tetapi harus tutup dulu sebelum semua permasalahan diselesaikan,” tegasnya

Untuk Membaca berita seputar Jawa Timur, Anda bisa mengunjungi wartajatim.co.id