Yanti Dhaniaty kini menjadi inspirasi di dunia bisnis kuliner setelah meninggalkan karier di industri perminyakan dengan bisnis “Shamila Sambal”-nya.
Dari dapur rumahnya, Wanita kelahiran Surabaya ini menciptakan sambal sachet khas Indonesia dengan harga terjangkau, yaitu Rp5.000 per sachet, yang kini banyak diminati masyarakat Malang.
Yanti memulai usahanya pada tahun 2022 dengan tujuan menciptakan sambal yang tahan lama tanpa pengawet, sebuah tantangan besar yang mengharuskannya mencoba berbagai metode.
“Awalnya, sambal saya hanya tahan 3 hari meski sudah mengikuti saran dinas. Setelah banyak percobaan, akhirnya saya bisa membuat sambal yang tahan hingga 6 bulan,” ujar Yanti.
Baca Juga: The Power of Kepepet, Hingga Sukses Bangun Bisnis Kuliner Orenza Lasagna
Produk Shamila Sambal terdiri dari empat varian, yaitu sambal baby cumi, teri Medan, ayam suwir, dan cakalang asap.
Sambal ini di rancang tidak hanya untuk menambah cita rasa pedas, tetapi juga menyajikan lauk di dalamnya, sesuatu yang jarang di temukan di sambal biasa.
Berkat ide ini, sambal sachet Yanti menjadi favorit kalangan mahasiswa dan pekerja yang menginginkan makanan praktis namun tetap lezat.
Saat ini, produk Shamila telah tersebar di lebih dari 50 toko, kantin universitas, dan beberapa hotel di Malang.
Meski kini Shamila Sambal dikenal banyak orang, perjalanannya ini tidak selalu mulus.
Di awal bisnis, ia sempat menjadi korban penipuan senilai Rp150 juta, di mana semua akun bisnis online, seperti Tokopedia dan Instagram, di ambil alih oleh penipu.
“Saat itu, ada yang menjanjikan omzet besar hingga Rp200 juta per bulan, tapi semua akun tiba-tiba diblokir, dan telepon saya tidak di angkat,” kenangnya.
Namun, Yanti memilih bangkit dan membangun ulang usahanya dengan lebih hati-hati.
Nama Shamila sendiri di ambil dari nama anaknya, yang berarti istimewa.
Wanita kelahiran 8 Agustus 1988 ini berharap bisnis ini benar-benar istimewa dan menonjol di tengah kompetisi.
Latar belakang lahirnya Shamila Sambal juga terinspirasi dari kebiasaannya saat makan di restoran, yang sering menyajikan sambal bawang atau lombok ijo tanpa lauk dan cepat basi.
Melihat kebutuhan masyarakat akan sambal praktis yang lebih tahan lama, ia yakin produk ini bisa menarik perhatian banyak orang, khususnya para mahasiswa.
Baca Juga: Sukses Bisnis Karena Kebal Nyinyir Tetangga, Kok Bisa?
Ke depannya, Wanita lulusan Geofisika Universitas Brawijaya ini bercita-cita membawa Shamila Sambal ke pasar internasional dengan target ekspor pada tahun 2026.
“Kami sedang mempersiapkan berbagai administrasi, legalitas, dan peningkatan kualitas produk agar bisa memenuhi standar ekspor. Ini tantangan besar, tapi saya siap,” ujar Yanti dengan penuh optimisme.
Bagi Ibu dari 3 anak ini, kesuksesan sejati adalah saat ia mampu membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat di sekitarnya.
Kini, dengan dibantu tiga karyawan, ia berharap Shamila Sambal bisa terus berkembang dan menjadi produk kebanggaan Malang.
“Jangan takut untuk memulai atau gagal. Kegagalan pasti ada, tapi kita tidak akan tahu hasilnya kalau belum mencoba,” pesan Yanti bagi para pengusaha muda.
Dari seorang anak yang sederhana hingga menjadi pengusaha sukses, Yanti Dhaniaty telah menunjukkan bahwa semangat pantang menyerah dapat membuka jalan menuju sukses.
Kisah inspiratifnya dengan Shamila Sambal kini tidak hanya di kenal masyarakat Malang, tetapi juga menjadi contoh bahwa bisnis bisa tumbuh dari ketulusan dan kerja keras.