Oleh: Rendra Masdrajad Safaat
Anggota DPRD Kota Malang
Komitmen dari pemerintahan Kota Malangnyata dalam menghadirkan pembangunan yang berbasis kebutuhan masyarakat.
Melalui pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) yang dimulai dari tingkat Rukun Warga (RW), pendekatan ini sesuai dengan narasi saya sebelumnya, yang menegaskan pentingnya membangun kota dari akar, dengan melibatkan partisipasi langsung warganya.
Musrenbang tingkat RW bukan sekadar forum diskusi biasa, tetapi menjadi tahap strategis dalam merumuskan prioritas pembangunan.
Beragam aspirasi, usulan, hingga solusi atas kebutuhan mendesak dikumpulkan secara mendetail, mulai dari peningkatan infrastruktur lingkungan hingga program-program sosial yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.
Selain sebagai ruang dialog, Musrenbang RW juga memperkuat kolaborasi antara pengurus RW, masyarakat, perangkat pemerintah, dan DPRD.
Dengan mendengar langsung suara warga, pemerintah dapat memastikan bahwa kebijakan yang dirancang memiliki relevansi dan dampak yang signifikan.
Pendekatan ini menciptakan hubungan sinergis yang mendukung terwujudnya pembangunan yang inklusif, berkeadilan, dan berkelanjutan.
Proses ini menjadi pondasi bagi Kota Malang untuk memperkuat pembangunan yang dimulai dari lingkungan terkecil, memastikan kebutuhan dasar masyarakat terjawab dan memberikan peluang bagi masyarakat untuk berpartisipasi aktif.
Dengan demikian, Kota Malang tidak hanya bertumbuh secara infrastruktur, tetapi juga menciptakan ekosistem sosial yang kuat dan harmonis.
Melalui langkah ini, Pemerintah Kota Malang membuktikan bahwa pembangunan tidak hanya tentang hasil akhir, tetapi juga proses yang berorientasi pada pemberdayaan masyarakat.
Dari tingkat RW, perjalanan menuju Malang yang lebih sejahtera dan merata dimulai, melibatkan setiap elemen masyarakat untuk bergerak bersama demi kemajuan bersama.