Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Probolinggo menerima kunjungan istimewa dari 20 anak berkebutuhan khusus (ABK) Yayasan Ananda Mutiara Indonesia (Y-AMI) Cabang Wilayah Probolinggo di Taman Edukasi Lalu Lintas pada Selasa (26/11/2024). Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi dini tentang peraturan lalu lintas kepada ABK dengan berbagai kebutuhan khusus, seperti autisme, rungu wicara, speech delay, cerebral palsy, netra, down syndrome, dan slow learning.
Edukasi Lalu Lintas untuk ABK
Dalam kunjungan tersebut, para peserta didampingi oleh 20 pendamping. Kedatangan mereka disambut hangat oleh Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Dishub Kabupaten Probolinggo, Bambang Singgih Hartadi, bersama seorang pemandu dan lima tenaga pendukung dari Dishub. Para ABK diajak berkeliling taman untuk mempelajari rambu-rambu lalu lintas, lampu lalu lintas, halte, serta memahami arti dari simbol-simbol yang ada.
“Kegiatan ini bertujuan memberikan edukasi lalu lintas sejak dini kepada peserta ABK, agar mereka dapat memahami dan menerapkan pengetahuan ini dalam kehidupan sehari-hari, khususnya saat berada di jalan raya,” ujar Bambang.
Apresiasi untuk Kolaborasi
Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan surat permohonan Yayasan Ananda Mutiara Indonesia Cabang Probolinggo, yang mengajukan izin penggunaan Taman Edukasi Lalu Lintas. Bambang menyatakan bahwa Dishub sangat mengapresiasi inisiatif lembaga pendidikan seperti Y-AMI yang berupaya memberikan pembelajaran nyata tentang lalu lintas kepada anak-anak berkebutuhan khusus.
“Ke depan, kami berharap Taman Edukasi Lalu Lintas ini dapat dimanfaatkan oleh berbagai jenjang pendidikan, seperti PAUD, TK, dan SD, untuk memperkenalkan budaya berlalu lintas yang baik,” tambahnya.
Dukungan untuk Pendidikan Inklusif
Kepala Dishub Kabupaten Probolinggo, Edy Suryanto, melalui Bambang Singgih Hartadi, menegaskan pentingnya pendidikan inklusif seperti ini dalam menciptakan masyarakat yang lebih peduli terhadap keselamatan berlalu lintas. “Kami bangga bisa mendukung pembelajaran ini. Harapannya, Taman Edukasi Lalu Lintas bisa menjadi sarana edukasi yang menyenangkan dan mendidik bagi seluruh kalangan, termasuk anak-anak berkebutuhan khusus,” pungkasnya.
Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga menciptakan lingkungan yang inklusif dan mendukung bagi anak-anak berkebutuhan khusus untuk belajar dan berinteraksi dengan aman.