Kediri, Maret 2024 – Kematian yang dialami santri bernama Bintang Balqis Maulana (14) meninggal dunia di Pondok Pesantren PPTQ AL Hanifiyyah di Mojo, Kediri diduga dianiaya oleh seniornya. Korban sempat mengirimkan pesan lewat chat WhatsApp. Dalam chatnya korban meminta tolong kepada Ibunya.
Lewat pesan tersebut korban meminta untuk dijemput oleh keluarga, karena sudah tidak kuat berada di pesantren. Menerima pesan tersebut, pihak keluarga meminta korban untuk bersabar dan berjanji akan menjemputnya ke Ponpes setelah Ramadan, namun korban menolaknya. Kondisi sekujur tubuh korban penuh luka.
Kakak kandung korban menceritakan awal mula saat sang adik ditemukan dalam keadaan meninggal dunia karena terjatuh di kamar mandi. Sang kakak menaruh rasa curiga saat melihat adanya ceceran darah yang keluar dari dalam keranda saat jenazah sang adik tiba di rumah. Keluarga langsung meminta untuk dibuka kafannya.
Salah satu pelaku mengaku menganiaya korban karena susah diatur. Pengakuan ini terungkap setelah AF salah satu pelaku yang merupakan sepupu korba, dicecar oleh warga saat ikut mengantarkan jenazah Bintang ke rumahnya di Banyuwangi.
baca juga: Ini Kronologi Tabrakan Beruntun Bus dan Truk di Singosari yang Tewaskan Satu Korban Jiwa
Keluarga korban tidak habis piker mendengar pengakuan dari pelaku, kesalahan yang dilakukan oleh anaknya tidak sepadan dengan nyawa yang hilang. Keluarga berharap kasus kematian anaknya bisa mendapat keadlian. Meski telah mengikhlaskan kepergian anaknya, keluarga korban meminta penegak hukum untuk tidak ragu bertindak tegas dan mengungkapkan semuanya.
Para pelaku tersebut merupakan senior korban. Atas perbuatannya para pelaku dapat terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara. Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji mengatakan kasus ini berawal dari kesalahpahaman. Meski begitu, pihak kepolisian masih memperdalam apa motif sebenarnya dalam kasus tewasnya santri yang diduga dianiaya oleh seniornya.