Angka Kasus Stunting di Kota Malang Turun 0.7%, Ini Alasan Stunting Harus Segera Dibasmi

Angka Kasus Stunting di Malang Alami Penurunan
Angka Kasus Stunting di Malang Alami Penurunan (dok. istimewa)
Banner 2

Malang, Jawa Timur – Angka kasus stunting di Kota Malang turun dari 18 persen menjadi 17,3 persen berdasarkan Survey Status Gizi Indonesia (SSGI). Survei pada bulan timbang yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Malang juga menunjukkan adanya penurunan angka kasus stunting di Kota Malang.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr. Husnul Muarif menjelaskan bahwa angka kasus stunting pada pertengahan tahun 2023 mencapai 9,65%. Pada akhir 2023, angka kasus stunting turun menjadi 9,5%.

Pada awal tahun 2024, angka kasus stunting mencapai angka 8%. Penurunan ini senantiasa diupayakan oleh Dinas Kesehatan Kota Malang dan seluruh pihak yang terlibat.

“Bulan timbang Maret itu 8,34 persen. Itu sekitar 2.000 (kasus). Yang paling banyak itu di Kelurahan Pandanwangi, dan Kelurahan Tunjungsekar,” ujar dr. Husnul.

Baca juga: Waspada DBD di Malang! Siklus 3 Tahun dan Pencegahan

Pihak Dinas Kesehatan Kota Malang terus berusaha untuk melakukan intervensi, terutama pada Kelurahan Pandanwangi dan Tunjungsekar yang memiliki kasus stunting terbanyak.

Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat turut menyampaikan rasa syukurnya atas penurunan angka stunting ini. Menurutnya, capaian itu sangat luar biasa karena proses yang dijalani sudah berlangsung sesuai rencana.

“Tetap akan kami genjot persentase ini. Alhamdulillah di provinsi, kita sudah di tengah-tengah. Saya nanti akan beri apresiasi apa yang dilakukan Dinkes, Puskesmas Camat dan Lurah, karena mereka sudah melakukan berbagai program untuk menekan stunting dan terbukti sudah menurun,” ujar Wahyu.

Menurut Wahyu, pencegahan dan penanganan stunting di Malang sudah cukup bagus. Namun, upaya tersebut perlu ditingkatkan agar angka stunting dapat diminimalisir hingga mencapai zero stunting.

Baca juga: Kasus DBD di Malang Melonjak, Waspada!

Baca Juga  Pemkot Malang Perkuat Pembangunan Berbasis Data Melalui Peluncuran Geoportal

Namun, apa itu stunting? Mengapa kasus stunting harus dicegah dan dihilangkan secepat mungkin?

Arti Stunting

Stunting adalah kondisi terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan anak yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang. Anak yang mengalami stunting memiliki tinggi badan lebih pendek dibandingkan anak seusianya.

Apa Saja Penyebab Stunting?

Ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya stunting pada anak. Berikut adalah penyebab stunting di Indonesia dan dunia

  1. Malnutrisi
    Kekurangan gizi dalam waktu lama itu terjadi sejak janin dalam kandungan sampai awal kehidupan anak (1000 Hari Pertama Kelahiran). Penyebabnya karena rendahnya akses terhadap makanan bergizi, rendahnya asupan vitamin dan mineral, dan buruknya keragaman pangan dan sumber protein hewani.
  2. Pola Asuh Kurang Baik
    Faktor ibu dan pola asuh yang kurang baik terutama pada perilaku dan praktik pemberian makan kepada anak juga menjadi penyebab anak stunting apabila ibu tidak memberikan asupan gizi yang cukup dan baik. Ibu yang masa remajanya kurang nutrisi, bahkan di masa kehamilan, dan laktasi akan sangat berpengaruh pada pertumbuhan tubuh dan otak anak.
  3. Umur Ibu saat Hamil
    Usia ibu saat mengandung juga dapat menjadi penyebab stunting. Berdasarkan hasil penelitian Larasati, dkk (2018), anak yang dikandung ibu pada usia remaja berisiko lebih tinggi mengalami stunting, dibandingkan dengan anak yang lahir dari ibu di usia dewasa.

Dampak Stunting

Dampak stunting tak hanya terbatas pada pertumbuhan fisik, namun dapat berdampak kepada anak ketika ia beranjak dewasa.

Stunting dapat mengganggu perkembangan otak anak, sehingga dapat menyebabkan penurunan kecerdasan dan kemampuan belajar. Seseorang yang mengalami stunting dapat mengalami penurunan produktivitas kerja ketika ia dewasa.

Tak hanya itu, anak yang mengalami stunting lebih mudah terkena infeksi dan penyakit. Stunting dapat meningkatkan risiko penyakit kronis di kemudian hari, seperti diabetes, penyakit jantung, dan stroke.

Baca Juga  Nikmati Audiobook dan E-book Dengan Layanan Storytel Indonesia

Bagaimana Cara Mencegah Stunting?

  • Memperbaiki asupan gizi: Ibu hamil dan anak-anak perlu mendapatkan asupan gizi yang seimbang dan cukup. Hal ini dapat dilakukan dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan protein, vitamin, dan mineral.
  • Mencegah infeksi: Infeksi dapat dicegah dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan, serta dengan memberikan imunisasi yang lengkap kepada anak.
  • Meningkatkan akses terhadap air bersih dan sanitasi: Akses terhadap air bersih dan sanitasi yang baik dapat membantu mencegah infeksi dan meningkatkan kesehatan anak secara keseluruhan.
  • Meningkatkan pengetahuan tentang gizi dan kesehatan anak: Edukasi tentang gizi dan kesehatan anak perlu diberikan kepada ibu-ibu hamil, orang tua, dan pengasuh anak.

Untuk mendapatkan informasi seputar Malang dan Jawa Timur, Anda dapat mengunjungi wartajatim.co.id

Banner Artikel - Manisnya Bisnis Kebersihan