Jakarta – Kelompok peretas yang dikenal sebagai Brain Cipher mengumumkan niat mereka untuk membebaskan data yang mereka sandera dari Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2, yang telah terkena serangan ransomware baru-baru ini. Dalam pengumuman yang disampaikan melalui akun @stealthmole_int di X/Twitter, Brain Cipher menyatakan bahwa mereka akan merilis kunci dekripsi secara cuma-cuma pada hari Rabu mendatang.
“Hari Rabu kami akan memberikan kuncinya secara gratis. Kami berharap serangan kami membuat Anda sadar pentingnya untuk mendanai industri ini dan merekrut ahli yang punya kualifikasi,” tulis pernyataan tersebut.
Pernyataan tersebut juga menegaskan bahwa serangan ini tidak memiliki agenda politis, melainkan dianggap sebagai uji penetrasi yang ditutup dengan pembayaran. Brain Cipher juga meminta maaf atas dampak yang ditimbulkan kepada banyak pihak dan mengajak masyarakat untuk bersyukur atas tindakan yang mereka lakukan secara sadar dan independen.
Menanggapi hal ini, Hinsa Siburian, Ketua Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), memberikan pernyataannya, “Serangan ransomware terhadap PDNS 2 menggunakan varian terbaru dari ransomware LockBit, yang dikenal sebagai Brain Cipher. Kami menyadari urgensi untuk meningkatkan keamanan siber nasional dan mengatasi serangan semacam ini dengan langkah-langkah preventif yang lebih kuat.”
Symantec, dalam analisisnya, mengungkapkan bahwa Brain Cipher merupakan varian dari LockBit yang menggabungkan metode ekstorsi ganda dengan mengenkripsi data dan mengancam untuk mempublikasikan data yang dicuri jika tebusan tidak dibayar.