WartaJatim.co.id, 11 Mei 2023 – Polisi di Makassar menembak mati seorang residivis setelah ia mengancam petugas dengan menggunakan badik. Kejadian tersebut terjadi pada Senin (10/5) pagi di Jalan Metro Tanjung Bunga, Kelurahan Tanjung Bunga, Kecamatan Makassar, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan, Inspektur Jenderal Polisi Merdisyam, mengatakan bahwa residivis tersebut bernama Iwan. Ia sudah pernah ditangkap karena tindak kejahatan sebelumnya. Pada hari Senin, Iwan kembali melakukan tindak kejahatan dengan mengancam petugas keamanan menggunakan badik.
Petugas keamanan yang merasa terancam langsung melapor ke polisi. Setelah menerima laporan tersebut, polisi langsung melakukan pengejaran terhadap Iwan. Saat di temukan, Iwan menunjukkan perlawanan dan mengeluarkan badik yang ia miliki.
Karena merasa terancam, polisi kemudian memberikan tembakan peringatan. Namun, Iwan tetap berusaha menyerang petugas dengan badiknya. Akhirnya, polisi memberikan tembakan tegas yang mengenai bagian kaki dan dada Iwan.
Iwan di larikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak dapat di selamatkan. Saat ini, polisi sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kejadian tersebut.
Insiden ini menunjukkan bahwa tindak kejahatan dan kekerasan dapat mengakibatkan tindakan yang lebih tegas dari pihak keamanan. Sebagai warga negara yang baik, kita sebaiknya tidak melakukan tindakan kejahatan atau kekerasan yang dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain.
Kita harus menghargai peran dan tugas petugas keamanan dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Apabila kita melihat atau mengetahui adanya tindakan kejahatan atau kekerasan, sebaiknya segera melaporkannya kepada pihak keamanan.
Namun, di sisi lain, penegakan hukum juga harus di lakukan dengan proporsional dan mengikuti prosedur yang berlaku. Tindakan kekerasan yang di lakukan oleh petugas keamanan hanya dapat di lakukan sebagai bentuk pembelaan diri atau dalam situasi yang mengancam nyawa.
Oleh karena itu, penting bagi pihak kepolisian untuk terus meningkatkan kapasitas dan kualitas pelatihan dalam penanganan situasi yang berpotensi membahayakan nyawa baik untuk pihak keamanan maupun masyarakat.
Kita juga harus mendorong pengembangan teknologi dan inovasi untuk meningkatkan efektivitas penegakan hukum tanpa harus menimbulkan kekerasan. Sebagai contoh, teknologi pengenalan wajah atau kamera pengintai dapat di gunakan untuk mendeteksi kejahatan dan membantu penyelidikan polisi.
Dalam menghadapi masalah keamanan, peran masyarakat juga sangat penting. Masyarakat harus ikut berperan aktif dalam menjaga keamanan lingkungan sekitarnya. Selain itu, kita juga harus membangun kesadaran tentang pentingnya hidup berdampingan secara damai dan menjaga keamanan bersama sebagai sebuah komunitas.