Pj Bupati Jember Dorong Segera Simulasi Bencana Megathrust

Pj Bupati Jember Dorong segera Simulasi Bencana Megathrust

Kabupaten Jember wilayah pesisir masuk dalam peta ancaman Megathrust. Tentu saja kondisi ini sangat mengkhawatirkan. Oleh karena itu, Pj bupati Jember meminta warga Jember segara melakukan simulasi mitigasi bencana.

“Ya sebenarnya kita tidak ingin bencana tersebut terjadi di Jember. Namun kita juga mesti mempersiapkan diri sebaik mungkin dengan sering latihan mitigasi bencana,” ujar Imam usai FGD Siaga Bencana Megathrust, Rabu 2 Oktober 2024.

Baca juga : KAI Daop 9 Hadirkan Rail Clinic sebagai Layanan Kesehatan Gratis untuk Warga Jember

Imam meminta untuk seluruh pihak dapat bersatu, dalam memberikan pemahaman dan juga dalam melatih masyarakat mengenai mitigasi bencana. 

“Saya harap semua bersinergi supaya hasilnya maksimal,” lanjutnya.

Dalam FGD tersebut, Kepala Stasiun Geofisika Malang, Ma’muri menjelaskan bahwa Kabupaten Jember masuk dalam peta sebaran potensi gempa Megathrust.

Ia menyatakan bahwa beberapa zona sumber gempa aktif terdapat di Jawa Timur, antara lain sumber gempa di luar zona subduksi (gempa outer rise), subduksi lempeng/megathrust (gempa interplate), zona Benioff (gempa intraslab), dan sesar aktif dasar laut-darat (gempa intraplate).

Baca juga : Harhubnas 2024, Dishub Jember Raih 2 Penghargaan Nasional Sekaligus

Ma’mur memaparkan bahwa sepanjang 2023 di Provinsi Jawa Timur terdapat sebanyak 5.975 gempa yang pernah terjadi. 

Rinciannya adalah gempa dengan magnitudo kurang dari 3 sebanyak 4.364, kemudian gempa dengan magnitudo 3 hingga 5 sebanyak 1.592 gempa, 

Dan gempa dengan magnitudo lebih dari 5 sebanyak 19 kali gempa.

“Kemudian pada Januari hingga Agustus 2024 tercatat sebanyak 5.838 gempa dengan rincian gempa bermagnitudo kurang dari 3 sebanyak 4.113 gempa,

kemudian bermagnitudo 3 hingga 5 sebanyak 1.704 dan gempa bumi yang bermagnitudo lebih dari 5 sebanyak 21 gempa,” lanjutnya merincikan.

Dengan jumlah yang banyak itu, menurutnya wajib untuk meningkatkan segala persiapan dengan tepat sasaran. 

Mulai dari sosialisasi dan pelatihan mitigasi bencana, peringatan dini, peta sebaran bahaya dan peta evakuasi, serta struktur bangunan yang tahan terhadap tsunami.