WartaJatim.co.id, 16 Mei 2023 – Kesenjangan ekonomi di Indonesia, 50% Dikuasai Orang China. Jusuf Kalla (JK), Mantan Wakil Presiden (Wapres) ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia, mengungkapkan bahwa lebih dari 50 persen ekonomi di Indonesia dikuasai oleh orang-orang China atau Tionghoa.
Jusuf Kalla mengungkapkan hal tersebut saat berbicara dalam acara halalbihalal yang diselenggarakan oleh Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) di Hotel Borobudur, Jakarta pada malam Jumat (12/5/2023).
“Kita di Indonesia, penduduk Tionghoa itu hanya empat setengah persen, tapi menguasai ekonomi lebih 50 persen. Jadi kekuatan 10 kali lipat daripada jumlahnya,” kata JK.
Ia menyatakan bahwa dari 100 orang kaya di dunia, hanya ada lima orang yang beragama Islam yang masuk dalam daftar tersebut.
Menurutnya, tantangan terbesar yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah terkait dengan kewirausahaan atau entrepreneurship.
“Bukan hanya ilmu saja. Semua di sini perilmuan cendekiawan. Hanya di Indonesia negara Islam begini, ada gap (jarak) besar. Malaysia juga, tetapi Malaysia memang penduduk Tionghoa itu 30 persen,” ujar dia.
Sementara itu, ia menyatakan bahwa di negara-negara lain, perekonomian umumnya dikuasai oleh warganya sendiri.
“Di Pakistan, yang kaya Pakistan. Di Arab apalagi. Di Turki dari 10 orang kaya, 9 orang Turki,” kata Jusuf Kalla.
Berdasarkan hal tersebut, Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) mendorong masyarakat Indonesia untuk semakin meningkatkan semangat inovasi dan kewirausahaan.
Karena itu, dia berpendapat bahwa di Indonesia telah ada banyak tokoh akademisi dan politisi yang memadai. Namun, tantangan utama yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah masalah kewirausahaan.
“Tantangan terbesarnya ada di kita. Mereka (orang China) tidak salah yang kurang kita,” ujarnya.
Selain itu, dalam acara tersebut juga turut dihadiri oleh Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) RI Mahfud MD, Ketua Dewan Pertimbangan Presiden RI Wiranto, dan Ketua ICMI Arif Satria.
Dalam kesimpulan, Jusuf Kalla (JK) mengungkapkan fakta bahwa lebih dari 50 persen ekonomi di Indonesia dikuasai oleh orang-orang China atau Tionghoa.
JK juga menyoroti bahwa dari 100 orang kaya di dunia, hanya sedikit yang beragama Islam. Dia mengidentifikasi kewirausahaan sebagai tantangan terbesar yang dihadapi oleh bangsa Indonesia.
JK mendorong masyarakat Indonesia untuk meningkatkan semangat inovasi dan kewirausahaan guna menghadapi tantangan tersebut. Meskipun Indonesia memiliki banyak tokoh akademisi dan politisi yang memadai, JK menyadari bahwa masih ada kesenjangan besar dalam perekonomian, khususnya terkait pengaruh ekonomi orang-orang China.