banner 970x250

Yanto Warga Bantul Menyulap Buah Kelapa Menjadi Kerajinan

Yanto Warga Bantul Menyulap Buah Kelapa Menjadi Kerajinan
Foto: bantulkab.go.id
banner 120x600
Banner 1

Suyanto (54) Warga Gadingsari, Sanden, Bantul, ini sudah lebih dari satu dekade memanfaatkan buah kelapa untuk dibuat menjadi berbagai macam kerajinan dengan jenama Yan’s Handicraft.

Yanto, seorang pria di Bantul, Jawa Timur, mengolah buah kelapa menjadi kerajinan. Ia mulai beralih setelah berhenti sebagai perajin limbah kayu jati di Minomartani, Sleman, pada tahun 2007. Selama lima belas tahun, ia bekerja pada sebuah industri kreatif yang memproduksi mainan montessori dari limbah kayu jati. Saat sang juragan berpulang, seluruh karyawan, termasuk Yanto, dirumahkan oleh perusahaan.

Baca Juga Khas Malang: Roti Sisir Resep Kuno Esme Bakes, Laku Ratusan per Hari

Meski berhenti dari tempat kerja sebelumnya, keinginan Yanto untuk membuat kerajinan guna menyambung hidup masih besar. Namun, di tempat tinggalnya, sulit menemukan limbah kayu jati.

Ia berpikir keras mencari material lain yang bisa dijadikan untuk kerajinan. Akhirnya, ia memilih buah kelapa untuk di olah menjadi kerajinan sehingga ia tak kesulitan dalam mencari bahan baku.

Yanto menatah buah kelapa dan menyulapnya menjadi kerajinan secara otodidak. Tangannya kadung lekat dan merekam dengan baik ketika mulai mengerjakan kerajinan dari buah kelapa.

Baca Juga Strategi Pengelolaan Keuangan UMKM, FEB UWKS Berikan Edukasi di Koperasi Syirkah Berkah Bersama

Saat bekerja, Yanto banyak menggunakan kelapa yang sudah tua. Yang pertama, ia mengupas sabut kulit kelapa untuk mendapatkan buahnya. kemudian, ia keruk daging kelapa serta mengosongkannya dari air kelapa. Setelahnya, Yanto mulai menatah buah kelapa serupa wajah fauna. Yang paling populer, berbentuk kepala monyet. Untuk membuatnya, ia hanya membutuhkan waktu sekitar lima belas menit.

“Kepala monyet ini banyak dipasarkan di showroom karena nanti biasanya diekspor ke luar negeri. Biasanya dipakai untuk wadah makan burung. Pembeli lokal ada, tapi tidak banyak,” jelas Yanto.

Baca Juga  Kilas Balik 2024, Surabaya Genjot Infrastruktur untuk Kota Berkelanjutan

Baca Juga Rubrik UMKM Kota Malang Raih Penghargaan Bergengsi AMH 2024

Selain kepala monyet, Yanto juga membuat kluntung, replika hewan, dan gantungan kunci dari buah kelapa.produk-produk tersebut di pasarkan dengan harga mulai dari Rp 3.000 hingga Rp 30.000.

Rata-rata produksi setiap bulan tidak menentu. Yang paling banyak, ia pernah mendapatkan pesanan 6.000 kepala monyet yang ia garap bersama sejumlah karyawan selama empat bulan.

“Waktu dapat pesanan 6.000 kepala monyet, penuh satu kontainer. Itu juga untuk diekspor,” lanjut Yanto.

Tempat Yanto membuat kerajinannya tidak begitu besar. Hanya sepetak ruangan sederhana dengan dinding bata yang tidak berplester. namun, ia punya harapan besar agar apa yang ia kerjakan bermanfaat bagi sekitar.

“Yang menyuplai kelapa tetangga sendiri, ada saudara juga. Kadang-kadang daging kelapanya dipakai orang untuk membuat minyak. Air kelapanya dipakai membuat nata de coco. Intinya bermanfaat bagi sekitar juga,” imbuhnya.

Open chat
Halo, ada yang bisa dibantu?