Angka kemiskinan Kota Malang hingga November 2024 mencapai 3,91 persen atau sekitar 34.840 jiwa dari total 872.690 penduduk. Angka ini menunjukkan penurunan 0,35 persen dibandingkan tahun sebelumnya, yang berada di angka 4,26 persen atau 37.780 jiwa.
Humas Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang, Yenita Mirawanti, mengungkapkan bahwa penurunan ini merupakan hasil dari berbagai program bantuan pemerintah pusat maupun daerah, seperti Program Keluarga Harapan (PKH), bantuan biaya pendidikan, serta penghapusan denda pajak.
“Hal ini akan menjadi pemantik munculnya warga miskin baru. Selain itu, bencana alam seperti banjir dan tanah longsor juga melahirkan warga yang mendadak miskin,” imbuhnya. ujar Yenita, Selasa, 19 November 2024.
Baca juga: KPU Kota Malang Gelar Simulasi Pemungutan Suara Pilkada Serentak 2024
Selain itu, bantuan untuk lansia dan berbagai program lainnya telah menjadi pendorong utama dalam mengurangi kemiskinan. Namun, inflasi yang tidak terkendali akibat kenaikan harga pangan tetap menjadi tantangan.
Kondisi ini memengaruhi daya beli masyarakat dan dapat memunculkan kelompok masyarakat miskin baru.
Selain itu, faktor lain seperti bencana alam juga turut menambah jumlah warga miskin mendadak. Misalnya, banjir dan tanah longsor yang terjadi belakangan ini.
“Jadi bantuan yang tepat sasaran itu pasti akan berdampak terhadap penurunan tingkat kemiskinan,” tambahnya.
Baca juga: Diskominfo Kota Malang Angkat UMKM Lewat Lomba Video Pendek KIM 2024
Dalam definisi BPS, warga miskin adalah mereka yang memiliki pengeluaran bulanan di bawah Rp706.341. Yenita juga menyoroti rendahnya tingkat pendidikan yang berkontribusi terhadap keterbatasan akses pekerjaan sebagai salah satu faktor penyebab kemiskinan di Kota Malang.
Meski demikian, dengan program bantuan yang terus diperbaiki dan disalurkan secara efisien, angka kemiskinan diharapkan bisa terus turun dalam beberapa tahun mendatang.
(***)