Sebagai bagian dari komitmen membangun ketahanan keluarga, Pemerintah Kabupaten Lamongan menyelenggarakan seminar bertajuk “Keluarga Romantis, Keluarga Harmonis” pada Selasa (19/11) di Masjid Namira Lamongan. Acara ini dihadiri anggota Korpri Kabupaten Lamongan, masyarakat umum, dan sejumlah tokoh.
Ketahanan Keluarga sebagai Prioritas Pembangunan
Dalam sambutannya, Plt. Bupati Lamongan Abdul Rouf menekankan bahwa keluarga adalah unit terkecil masyarakat yang memiliki peran penting dalam pembangunan bangsa. Ia menyebut bahwa indeks pembangunan keluarga di Kabupaten Lamongan pada 2023 telah mencapai 64,8%, di atas rata-rata Jawa Timur sebesar 61,8%.
Baca Juga Oktober Batik 2024 Ajang Eksplorasi Hingga Menggali Potensi Batik Lamongan
“Membangun kualitas ketahanan keluarga menjadi prioritas kami. Keluarga yang berkualitas akan berkontribusi pada pembangunan daerah, bangsa, dan negara,” ungkap Pak Rouf.
Namun, tantangan dalam era teknologi dan digitalisasi saat ini memengaruhi peran keluarga. Oleh karena itu, seminar ini bertujuan memberikan bekal pengetahuan parenting agar keluarga di Lamongan dapat beradaptasi dengan perubahan zaman.
Korpri Lamongan Jadi Teladan dalam Ketahanan Keluarga
Ketua Dewan Pengurus Korpri Kabupaten Lamongan, Mohammad Nalikan, menyoroti tren kenaikan angka perceraian di kalangan ASN. Hal ini menjadi alasan penting untuk memberikan edukasi tentang parenting kepada anggota Korpri agar dapat menjadi teladan dalam membina keluarga.
Baca Juga Pemkab Lamongan Siap Tinjau Gua Temuan Warga.
“Kami ingin agar anggota Korpri menjadi contoh dalam menjaga keharmonisan rumah tangga. Bekal parenting seperti ini sangat diperlukan untuk meminimalisir faktor penyebab perceraian,” ujar Nalikan.
Neuro-Parenting: Memahami Bahasa Kasih dalam Rumah Tangga
Ahli neuro-parenting, dr. Aisyah Dahlan, yang menjadi narasumber utama, menjelaskan bahwa banyak permasalahan rumah tangga disebabkan kurangnya pemahaman tentang bahasa kasih pasangan. Ia juga memaparkan perbedaan struktur otak laki-laki dan perempuan yang memengaruhi pola pikir dan perilaku.
Baca Juga Tiga Belas UMKM dari Lamongan Berpartisipasi dalam Jatim Fest 2024
“Corpus Callosum pada laki-laki lebih tipis 30% dibandingkan perempuan, sehingga pria cenderung kesulitan melakukan dua hal sekaligus. Sementara, perempuan lebih mudah multitasking. Pemahaman ini membantu mengurangi konflik dalam rumah tangga,” jelas dr. Aisyah.
Ia menambahkan, hubungan pasangan yang harmonis akan berdampak positif pada pola asuh anak, menciptakan generasi yang berkualitas.
Edukasi Parenting untuk Karir dan Keluarga
Amanda (36), salah satu peserta dari Kecamatan Babat, mengaku seminar ini memberikan wawasan baru tentang parenting. Sebagai ibu rumah tangga sekaligus wanita karir, ia merasa mendapatkan panduan yang membantu menyeimbangkan peran sebagai istri, ibu, dan profesional di dunia kerja.
Baca Juga Penemuan Struktur Geologi di Lamongan
“Seminar ini sangat membantu kami memahami bagaimana menjadi istri dan ibu yang baik, sekaligus menjalankan karir dengan profesional. Edukasi seperti ini penting bagi keluarga modern,” ujar Amanda.
Dukungan dari Berbagai Peringatan Hari Besar
Seminar ini juga menjadi bagian dari peringatan HUT Korpri ke-53, Hari Kesehatan Nasional ke-60, Hari PGRI ke-79, HUT IDI ke-64, HUT Bank Daerah Lamongan ke-72, dan Hari Ibu ke-96.
Seminar neuro-parenting ini diharapkan dapat membantu keluarga di Lamongan menghadapi tantangan zaman, sekaligus menjadi langkah awal dalam menciptakan SDM unggul dan berdaya saing.