Pimpinan Cabang (PC) Muslimat NU Kabupaten Probolinggo menunjukkan komitmen nyata dalam mendukung program Kemitraan Indonesia-Australia untuk Infrastruktur – Kesetaraan Gender dan Inklusi Sosial dalam Infrastruktur (KIAT-GESIT).
Program ini bertujuan meningkatkan kesetaraan gender dan inklusi sosial di sektor infrastruktur di wilayah tersebut.
Ketua PC Muslimat NU Kabupaten Probolinggo, Hj. Nurayati, menegaskan pentingnya keterlibatan perempuan dalam pembangunan infrastruktur.
“Kami ingin perempuan lebih terlibat, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi. Hal ini penting untuk memastikan pembangunan yang lebih inklusif,” ujarnya pada Jumat (13/12/2024).
Program KIAT-GESIT, hasil inisiatif Pemerintah Indonesia dan Australia, menjadi platform strategis bagi Muslimat NU untuk mengimplementasikan visinya terkait pengarusutamaan gender.
Nurayati menjelaskan bahwa organisasi ini telah memperjuangkan berbagai kebijakan, termasuk rancangan Peraturan Daerah (Perda) Pengarusutamaan Gender, sebagai langkah konkrit untuk memastikan keterlibatan perempuan dalam pembangunan infrastruktur.
Perjuangan Menuju Perda Pengarusutamaan Gender
Sejak 2019, PC Muslimat NU Kabupaten Probolinggo aktif mendorong pengesahan Perda Pengarusutamaan Gender.
Perda ini diharapkan dapat menjadi payung hukum yang melindungi hak perempuan serta mendorong kesetaraan gender di sektor infrastruktur.
“Dengan adanya Perda, kami berharap setiap proyek pembangunan di Probolinggo lebih inklusif. Ini adalah langkah awal menuju perubahan positif,” jelas Nurayati.
Dia menambahkan bahwa sektor infrastruktur kerap dianggap sebagai domain laki-laki.
Oleh sebab itu, membuka ruang bagi perempuan untuk terlibat dalam pembangunan adalah salah satu misi penting Muslimat NU.
Baca juga : Pj Bupati Tulungagung Pantau Progres Pekerjaan Konstruksi Tahun 2024
Kapasitas Perempuan di Sektor Infrastruktur
Dalam program KIAT-GESIT, Muslimat NU juga fokus pada peningkatan kapasitas perempuan.
Program ini dirancang untuk memberdayakan perempuan agar memiliki peran strategis dalam pembangunan infrastruktur, mulai dari tahap perencanaan hingga pelaksanaan.
“Kami ingin perempuan Kabupaten Probolinggo tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga penggerak pembangunan,” tegas Nurayati.
Dukungan dan Harapan ke Depan
Program KIAT-GESIT diharapkan tidak hanya memberi dampak lokal, tetapi juga menjadi contoh nasional.
Muslimat NU Kabupaten Probolinggo optimis, langkah ini akan membawa perubahan signifikan bagi kesetaraan gender, khususnya dalam sektor infrastruktur.
“Harapan kami, program ini dapat berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi perempuan di Kabupaten Probolinggo,” pungkas Nurayati.