banner 970x250

Surabaya Jadi Pusat Inovasi dan Ekonomi Indonesia Timur: Ketua Kadin Surabaya Paparkan Potensi di Australia

Foto: Tangkapan layar/kominfo.jatimprov.go.id
banner 120x600
Banner 1

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surabaya, H.M. Ali Affandi LNM, memaparkan potensi strategis Surabaya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia Timur saat menjadi narasumber pada kuliah tamu di Western Sydney University, Australia, pada Senin, 16 Desember 2024. Dalam sesi bertema “Surabaya: Advancing Innovation and Building Global Connections”, Ali Affandi menyoroti peran Surabaya sebagai pusat inovasi, logistik, dan manufaktur nasional.

“Surabaya bukan hanya kota terbesar kedua di Indonesia, tetapi juga motor penggerak ekonomi Indonesia Timur. Dengan lebih dari 3 juta penduduk yang mayoritas merupakan tenaga kerja muda, kota ini memiliki potensi besar untuk terus berkembang,” ungkap Mas Andi, sapaan akrabnya.

Ia menekankan bahwa infrastruktur strategis Surabaya menjadi salah satu keunggulan utama. “Surabaya bukan sekadar kota besar, tetapi juga pusat inovasi dengan demografi yang mendukung. Dengan lebih dari 3 juta penduduk yang mayoritasnya adalah tenaga kerja muda dan dinamis, kota ini menjadi motor penggerak pertumbuhan di Indonesia Timur,” ungkapnya, dalam rilis Kadin Surabaya, Senin, 16 Desember 2024.

Baca juga: KLH Jatim Gelar Rapat Evaluasi Patroli Air Kali Surabaya, Tingkatkan Kolaborasi Pelestarian Lingkungan

Sektor manufaktur juga menjadi sorotan dalam kuliah tamu tersebut. Ali Affandi menyebut kawasan industri seperti Rungkut Industrial Estate sebagai penggerak utama ekonomi lokal. “Pelabuhan Tanjung Perak adalah salah satu pelabuhan tersibuk di Indonesia, menangani lebih dari 32 juta ton kargo setiap tahunnya. Infrastruktur transportasi yang terintegrasi, termasuk jalan raya, kereta api, dan bandara internasional, memperkuat posisi Surabaya sebagai hub perdagangan domestik dan internasional,” jelas Mas Andi, sapaan akrabnya.

“Manufaktur menyumbang hampir 20 persen dari PDRB kota ini. Hal ini menunjukkan betapa vitalnya sektor ini dalam pembangunan ekonomi Surabaya,” kata alumnus Unair dan ITS itu.

Baca Juga  HOKA Resmi Membuka Toko Terbesar di Indonesia di Tunjungan Plaza 3 Surabaya

Selain itu, Surabaya terus mengembangkan sektor perdagangan dan teknologi. “Sektor perdagangan Surabaya sangat beragam, mulai dari pasar tradisional seperti Pasar Atom hingga pusat perbelanjaan modern seperti Tunjungan Plaza. Sementara itu, ekosistem startup di kota ini tumbuh pesat, khususnya di bidang teknologi keuangan, pendidikan, dan kesehatan,” tambahnya.

Mas Andi juga menyoroti hubungan erat Surabaya dan Australia melalui perjanjian IA-CEPA (Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement). Kemitraan ini mencakup sektor strategis seperti manufaktur, teknologi, pariwisata, dan pendidikan.

Baca juga: Peringati Hari Pahlawan, Pemkot Surabaya Minta Warga Kibarkan Bendera dan Kenakan Busana Perjuangan

“Kolaborasi ini tidak hanya memperkuat hubungan bilateral, tetapi juga menciptakan peluang baru bagi generasi muda dan profesional untuk berkembang bersama,” ujarnya.

Di akhir sesi, Ali Affandi mengundang mahasiswa dan akademisi Western Sydney University untuk menjajaki peluang kolaborasi di Surabaya. “Surabaya adalah tempat di mana tradisi bertemu modernitas. Kota ini menawarkan ekosistem yang kaya dengan inovasi dan peluang. Kami mengundang Anda untuk menjadi bagian dari perjalanan ini,” tutupnya.

(***)

Open chat
Halo, ada yang bisa dibantu?