Berita  

Jokowi Dituduh Terlibat Kejahatan Terorganisasi, Akademisi Sebut Nominasi OCCRP Sebagai Fitnah

Jokowi bantah tuduhan kejahatan terorganisasi dan korupsi yang menimpa dirinya, sebut nominasi OCCRP sebagai fitnah.

Jokowi bantah tuduhan kejahatan terorganisasi dan korupsi yang menimpa dirinya, sebut nominasi OCCRP sebagai fitnah.
Jokowi bantah tuduhan kejahatan terorganisasi dan korupsi yang menimpa dirinya, sebut nominasi OCCRP sebagai fitnah.
Banner 2

Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) masuk dalam nominasi tokoh Kejahatan Terorganisasi dan Korupsi 2024 yang diumumkan oleh Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP). Jokowi membantah tuduhan tersebut dan menyebutnya sebagai fitnah, sementara akademisi Albert Aries menilai nominasi itu sebagai penghinaan terhadap kedaulatan Indonesia.

Joko Widodo (Jokowi), baru-baru ini dinominasikan oleh Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) sebagai finalis dalam kategori Kejahatan Terorganisasi dan Korupsi 2024. Nominasi tersebut mengangkat isu manipulasi pemilu dan eksploitasi sumber daya alam (SDA) yang dituduhkan kepada Jokowi.

Pandji Terang-Terangan Gusar Politik Dinasti Jokowi: “Mereka Pikir Kita Ini Bodoh?”

Menanggapi hal tersebut, Jokowi menegaskan bahwa tuduhan yang dilontarkan terhadap dirinya adalah fitnah. “Ya apa? Sumber daya alamnya apa? Apalagi,” ujar Jokowi saat ditanya oleh awak media terkait nominasi tersebut. Ia merasa bahwa tuduhan tersebut tidak memiliki dasar bukti yang jelas dan hanya merupakan tuduhan jahat.

Akademisi dan praktisi hukum, Albert Aries, juga memberikan pendapatnya terkait nominasi ini. Menurut Aries, publikasi yang dilakukan oleh OCCRP dapat dikualifikasikan sebagai fitnah dan penghinaan terhadap kedaulatan bangsa Indonesia. Aries menilai bahwa tuduhan yang tidak berdasar ini bisa merusak citra Indonesia di kancah internasional.

Jokowi : Bentuk Satgas untuk Perangi Judi Online, Fokus pada Dampak Sosial dan Keluarga

Ketika ditanya lebih lanjut mengenai apakah nominasi ini bermuatan politik, Jokowi memilih untuk tidak memberikan komentar lebih lanjut dan meminta agar hal tersebut ditanyakan langsung kepada pihak OCCRP. “Banyak cara bagi pihak-pihak tertentu untuk membuat tuduhan jahat,” kata Jokowi, menegaskan bahwa tuduhan yang dilontarkan padanya tidak lebih dari upaya untuk merusak reputasinya.

Baca Juga  Didik Haryadi Penuhi Janji Politik dengan Berjalan Kaki dari Jakarta ke Boyolali

Jokowi membantah nominasi yang menudingnya terlibat dalam kejahatan terorganisasi dan korupsi, menyebutnya sebagai fitnah tanpa bukti. Akademisi juga mengecam publikasi tersebut sebagai penghinaan terhadap kedaulatan Indonesia.