WartaJatim.co.id, 17 Juni 2023 – Pernyataan Luhut tentang pembatasan pembelian mobil bensin telah mendapatkan respons dari sejumlah pabrikan otomotif. Pabrikan tersebut merespons pernyataan Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan, yang ingin mempersulit pembelian mobil bensin.
Pendapat terbagi, ada yang setuju dengan rencana Luhut, tetapi ada pula yang merasa khawatir. Menko Luhut sebelumnya mengungkapkan bahwa polusi udara di Indonesia, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, semakin parah.
Oleh karena itu, penggunaan mobil bensin harus dibatasi lebih lanjut. “Kita secara bertahap akan mulai mempersulit, tanda kutip, (pembelian) mobil bensin. Sehingga demikian Jakarta ini air quality-nya makin baik. Sehingga keluarga kita akan mendapat air quality seperti negara tetangga kita,” ujar Luhut di Kantor Kemenko Marves, Jakarta Pusat.
Pernyataan Luhut tentang pembatasan mobil bensin langsung mendapat tanggapan dari sejumlah pabrikan mobil, baik yang berasal dari Jepang maupun Eropa. Apa pendapat mereka?
Pabrikan mobil asal Jepang, Suzuki, menyatakan telah mendengar pernyataan Luhut mengenai pembatasan mobil bensin.
Mereka mengaku akan mendukung rencana tersebut selama tujuannya baik dan berfokus pada kualitas udara. “Kami dari Suzuki mengikuti arahan pemerintah. Kami sudah mengikuti program pemerintah, yaitu program LCEV (low carbon emission vehicle) yang mencakup kendaraan hibrida dengan meluncurkan Ertiga dan XL7 hybrid,” kata Donny Ismi Saputra, Marketing Director 4W Suzuki Indonesia.
Mercedes-Benz, sebagai produsen mobil premium, juga memberikan tanggapan terhadap pernyataan Luhut.
Seperti Suzuki, mereka mendukung upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas udara di Indonesia. “Jika pemerintah telah membuat keputusan, sebagai pelaku industri kami akan mendukung. Fokus kami adalah pada hal tersebut,” ujar Hari Arifianto, Deputy Director Sales Operation & Product Management PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia.
Namun, Toyota tidak secara langsung menyatakan setuju atau menolak rencana Luhut. Mereka telah melakukan elektrifikasi pada beberapa model mobil yang mereka jual, yang tentunya akan berdampak pada pengurangan polusi.
“Tentang pembatasan, kami sulit untuk memberikan jawaban pasti. Namun, kami berfokus pada elektrifikasi. Di Toyota, kami ingin mengembangkan elektrifikasi,” kata Dimas Azka, Head of Interactive Communication Department Toyota-Astra Motor (TAM).
Dengan beragam tanggapan dari pabrikan otomotif, rencana pembatasan pembelian mobil bensin yang diungkapkan oleh Luhut masih memunculkan berbagai pertanyaan dan perdebatan di industri otomotif Indonesia.