Mendukung Ekonomi Biru dan Ramah Lingkungan: Indonesian AID dalam AIS Forum

Ekonomi Biru dan Ramah Lingkungan
Banner 2

WartaJatim.co.id, 3 Juli 2023 – Dalam upaya mendukung program-program ekonomi biru dan ramah lingkungan di negara kepulauan yang tergabung dalam The Archipelagic and Island State (AIS) Forum, Indonesian AID (Indonesia AID) menyatakan kesiapannya.

Tormarbulang Lumbantobing, Chief Executive Officer Indonesian AID, mengungkapkan hal ini dalam AIS Blue Innovation Solution pada Jumat (26/6). Indonesian AID sebagai lembaga yang dibentuk pemerintah untuk memperkuat kerja sama pembangunan internasional berkomitmen untuk mendorong kerja sama dan berbagi pengetahuan dengan bangsa-bangsa lain.

Baca juga artikel tentang Ekonomi dan Lingkungan: Menggagas Keberlanjutan Masa Depan

Menyampaikan Dukungan terhadap AIS Forum

Sebagai perwakilan dari Indonesian AID, Tormarbulang Lumbantobing menjelaskan bahwa pihaknya siap mendukung kerja sama dalam rangka AIS Forum. Indonesia sebagai negara dengan banyak pengalaman dan kekayaan alam memiliki potensi untuk berbagi pengetahuan dan berkolaborasi dengan negara-negara lain dalam forum ini. Tujuan utama dari kerja sama ini adalah untuk menciptakan solusi inovatif dan cerdas dalam menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim, limbah plastik laut, ekonomi biru, dan tata kelola maritim yang baik.

Indonesian AID dan Peranannya

Sebagai lembaga yang dibentuk oleh pemerintah, Indonesian AID memiliki peran penting dalam memperkuat kerja sama pembangunan internasional. Salah satu fokus Indonesian AID adalah mendorong pelaku usaha dalam negeri, termasuk pengusaha muda dan startup Indonesia, untuk go global. Dengan menghadirkan program-program pembangunan internasional yang berorientasi ramah lingkungan, Indonesian AID berkontribusi pada pengembangan ekonomi biru yang berkelanjutan.

Program Kerja Sama Pembangunan Internasional Indonesian AID

Indonesian AID telah meluncurkan beberapa program kerja sama pembangunan internasional yang berfokus pada pelestarian lingkungan. Salah satunya adalah West Sepik Integrated Development Project di Vanimo, Papua Nugini, yang mengutamakan pengelolaan sampah dan penanggulangan bencana kebakaran. Dengan mengimplementasikan program-program ini, Indonesian AID berkomitmen untuk menjaga keberlanjutan lingkungan dan memperkuat kerja sama di tingkat global.

Baca Juga  Finansial Check-Up: Panduan Lengkap untuk Memeriksa Kesehatan Keuangan Anda

Pengertian Ekonomi Biru

Ekonomi Biru adalah konsep pemanfaatan sumber daya laut secara berkelanjutan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang sejalan dengan kesehatan ekosistem laut. Dalam konteks Indonesia, sebagai negara kepulauan dan maritim terbesar, konsep ini memiliki relevansi yang besar. Dengan memanfaatkan potensi kelautan secara bijak, Indonesia dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi dan sekaligus menjaga kelestarian lingkungan laut.

Pentingnya AIS Forum bagi Indonesia

Sebagai salah satu negara kepulauan dan maritim terbesar, Indonesia memiliki kepentingan strategis dalam menginisiasi pembentukan Archipelagic and Island States (AIS) Forum. Forum ini merupakan wadah untuk kerja sama 51 negara dalam isu-isu kelautan. Dalam kegiatan ini, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, dan sejumlah pejabat dan perwakilan dari UNDP turut hadir. Keikutsertaan Indonesia dalam AIS Forum menunjukkan komitmen dalam menjaga kepentingan kelautan dan membangun kerja sama internasional.

Pada kesimpulannya, Indonesian AID, yang dipimpin oleh Chief Executive Officer Tormarbulang Lumbantobing, menyatakan kesiapannya untuk mendukung program ekonomi biru dan ramah lingkungan melalui kerja sama dalam rangka AIS Forum. Melalui inisiatif ini, Indonesia berharap dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman serta berkolaborasi dengan negara-negara lain dalam menghadapi tantangan global yang terkait dengan isu-isu kelautan dan lingkungan. Dukungan dari Indonesian AID merupakan langkah penting untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan di negara kepulauan.

Banner Artikel - Manisnya Bisnis Kebersihan