Bayi prematur di Tasikmalaya meninggal dengan berat badan 1,5 Kg meninggal karena kelalaian pihak klinik. Berita tersebut menjadi heboh di media sosial karena pihak klinik seakan acuh terhadap kelahiran bayi prematur tersebut.
Penyebab Bayi Prematur 1,5 Kg Meninggal
Kronologi kejadian berawal tanggal 3 November 2023 pukul 16.00 WIB Nisa Asmila pergi ke klinik karena merasa akan melahirkan bayinya,. Sesampainya di klinik, bidan pada klinik tersebut menyuruhnya untuk kembali ke rumah karena masih pembukaan 2. Akhirnya Nisa yang pergi ke klinik dengan suaminya memutuskan untuk kembali ke rumah.
Pada malam hari, Nisa merasa dirinya sudah tidak bisa menahan rasa sakit dan Kembali lagi ke klink tersebut. Meskipun kondisinya lemas, Bidan yang sedang bertugas di klinik tersebut acuh dan sibuk bermain handphone tanpa memberikan adukasi seputar melahirkan.
Pada saat melahirkan, bidan yang menangani menjadikan Nisa sebagai bahan edukasi kepada mahasiswa yang sedang praktek di klinik tersebut. Pasca melahirkan, Nisa sebagai tidak mendapatkan layanan yang baik, melainkan terabaikan dengan kondisi terdapat banyak darah di beberapa bagian tubuh.
“Yang membuat saya sakit hati juga yaitu salah satu bidan malah menyuruh istri saya ke kamar mandi untuk bersih-bersih sendirian”, tulis Erlangga selaku suami Nisa dalam surat yang diposting pada akun instagram @nadiaanastasyasilvera.
Sisi lain, bayi yang lahir tersebut memiliki berat kurang dari 2 Kg dan mendapatkan perawatan inkubator biasa dengan kondisi bayi memakai baju 2 lapis , sarung tangan dan pernel bayi.
Bidan di klinik tersebut tidak memberitahu kapan bayinya bisa mendapatkan ASI. Harus menunggu waktu lama dan melalui tahap observasi baru bisa mendapatkan ASI. Setelah 4 jam Bayi tidak mendapatkan ASI, akhirnya bidan memberitahukan bahwa bayi tersebut bisa mendapatkan ASI.
Pada keesokan harinya pukul 07.00 WIB, pihak klinik memandikan bayi tersebut dengan waktu yang lama hingga 08.30. Pihak keluarga juga tidak mengetahui tempat memandikan bayi tersebut.
Setelah pihak klinik selesai memandikan , bayi tersebut boleh untuk pulang ke rumah. Seharusnya dengan berat badan yang kurang dari 2 Kg harus mendapatkan perawatan di dalam inlubator, tetapi bayi tersebut mendapatkan izin pulang karena kondisinya sehat dan tidak memerlukan perawatan khusus.
Pada malam harinya, jantung bayi tersebut tidak berdetak. Keluarga yang panik langsung menghubungi pihak klinik tetapi tidak ada jawaban. Hingga akhirnya keluarga membawanya ke rumah sakit.
Pihak rumah sakit merasa kaget karena bayi dengan berat badan, 1,5 Kg seharusnya mendapatkan perawatan khusus dan tidak boleh mendapatkan ASI.
Kekecewaan Pihak Keluarga
Pihak keluarga merasa kecewa terhadap pelayanan klinik. Dalam postingan Instagram @nadiaanastasyasilvera , Nadia selaku kakak kandung Nisa merasa kecewa dan kesal pelayanan klinik yang melayani kakaknya tersebut.
“Bayi 1,5 Kg kalian beginikan tanpa ada izin dari pihak keluarga, tanpa ada pemberitahuan dari pihak keluarga. Yang harusnya ini bayi di inkubator dan diberikan perawatan yang intensif malah kalian buat review dan konten. Di mana hati nurani kalian? Ini manusia loh, bukan binatang!,” tulis Nadia pada postingan instagramnya.
Saat ini kelurga telah menempuh jalur hukum untuk mendapatkan keadilan.
Untuk berita seputar informasi Jawa Timur bisa kunjungi Wartajatim.co.id