Malang – Bandara Abdulrachman Saleh harus tutup sementara karena adanya abu vulkanik dari Gunung Semeru. Keputusan ini diambil setelah dilakukan pengamatan lapangan menggunakan metode paper test pada Jumat pagi.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara, M. Kristi Endah Murni memberikan penjelasan mengenai Bandara Abdulrachman Saleh tutup sementara
“Pemberhentian ini dilakukan karena alasan keselamatan penerbangan. Sebaran abu vulkanik dapat membahayakan dan mengganggu mesin pesawat terbang,” jelas Kristi.
Keputusan ini segera diumumkan melalui Notice to Airmen (Notam) untuk memberi tahu para pihak terkait, dan efektif mulai pukul 10.00 WIB.
Otoritas Bandara Wilayah III Surabaya, yang bertanggung jawab atas bandara ini, aktif memantau dan mengatasi perkembangan situasi dengan melakukan pengamatan lapangan setiap 30 menit sampai 1 jam di beberapa titik di sekitar bandara. Hal ini dilakukan untuk memastikan keamanan para penumpang dan awak pesawat.
“Kami berkomitmen untuk terus memantau situasi dan berkoordinasi dengan stakeholder terkait dalam penanganan force majeure ini demi keselamatan, keamanan, dan kenyamanan penerbangan,” tambah Kristi.
Dalam konteks ini, penumpang yang terdampak diminta oleh maskapai penerbangan untuk memberikan kompensasi.
“Kami menghimbau maskapai penerbangan untuk memberikan opsi kompensasi kepada penumpang, seperti full refund, reschedule, atau re-route ke bandara terdekat jika tempat duduk masih tersedia,” ujarnya.
Ditjen Perhubungan Udara sebelumnya telah menerbitkan Surat Edaran dan Keputusan yang menjadi panduan dalam menangani erupsi gunung berapi dan dampak abu vulkanik terhadap keselamatan penerbangan.
untuk mendapatkan informasi seputar Jawa Timur, Anda dapat mengunjungi wartajatim.co.id