Malang  

Panas! Demo Mahasiswa Tuntut Pemilu 2024 Adil dan Reformasi Politik

demo mahasiswa pemilu 2024
demo mahasiswa pemilu 2024

Rabu, 7 Februari 2024, mahasiswa dari berbagai kampus di Jakarta, termasuk Universitas Trisakti, menggelar demonstrasi yang dimulai dari sore hingga jam 8 malam. Demo mahasiswa ini meliputi long-march dari gedung kampus ke kawasan Harmoni.

Mahasiswa tersebut menyuarakan tuntutan untuk pemilu 2024 yang dilaksanakan secara adil. Demo juga memiliki tujuan untuk memakzulkan Presiden Joko Widodo yang dianggap berlaku tidak netral karena adanya tendensi keberpihakan terhadap salah satu paslon.

Pemakzulan adalah tuntutan atau proses menurunkan seseorang dari jabatannya. Pemakzulan presiden pernah terjadi pada masa jabatan Soekarno, SOeharto, dan Abdurrahman Wahid.

Baca juga: Rendra Masdrajad Safaat Mendukung Pahlawan Demokrasi untuk Pemilu 2024 yang Jujur dan Adil

Sejumlah mahasiswa dari berbagai universitas berkumpul di depan Istana Negara, Jakarta Pusat, untuk menyampaikan berbagai isu dalam demonstrasi tersebut. Ribuan polisi juga disiagakan untuk mengamankan aksi tersebut.

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro, menjelaskan bahwa ada 2.250 personel yang dikerahkan untuk mengamankan demo tersebut. Bahkan, ada pemasangan barikade beton untuk menghalangi massa menuju istana kepresidenan.

Dalam aksi di Harmoni, sejumlah mahasiswa membakar spanduk calon anggota legislatif (caleg) sebagai bentuk protes terhadap partai politik yang dianggap tidak memperjuangkan kepentingan rakyat.

Koordinator lapangan bernama Fadli menyampaikan pesan kepada partai politik bahwa mereka dinilai hanya memperjuangkan kepentingan pemenangan saja, tanpa memperhatikan kepentingan rakyat secara menyeluruh.

“Kami kumpulkan banner itu yang sudah rusak. (Itu pesan) kepada partai politik yang memainkan sandiwara selama masa kampanye ini,” ujar Fadli.

“Tidak ada memperjuangkan kepentingan rakyat, tapi memperjuangkan kepentingan pemenangannya saja,” tambahnya.

Demo ini juga berdampak pada penutupan sejumlah jalan di sekitar lokasi demo, seperti di depan Gedung Sapta Pesona, Jalan Harmoni-Istana, dan Jalan Veteran.

Mahasiswa Trisakti Mengaku Sempat Diancam

Para mahasiswa menerima ancaman sebelum menjalankan aksinya. Ancaman tersebut berbunyi, ‘Kalau kalian berdemonstrasi, kami tidak segan untuk mengganggu kalian.’

Pelaku ancaman, yang diidentifikasi sebagai mantan penggerak gerakan mahasiswa, bahkan menantang pelaksana aksi jika benar-benar melakukan demonstrasi dan membawa isu terkait presiden. “Kami sudah profiling sejauh ini yang kami dapatkan, dia memang salah satu mantan penggerak, penggerak gerakan mahasiswa dulu,” tutur Lamdahur Pamungkas, wakl ketua BEM Trisakti.

“Pelaku tersebut juga kami cek profil lewat media Instagramnya, ternyata dia pendukung salah satu paslon 02. Dan kemudian dia datang membawa massa yang dimana massa ini tidak bisa kami deteksi, karena pakai masker pakai kupluk, jaket,” tambah Lamdahur.

Untuk mendapatkan informasi seputar Jawa Timur, Anda dapat mengunjungi wartajatim.co.id