Memperkuat Akar Gerakan Perempuan: Sorotan dari Konferensi Perempuan Indonesia (KPI) di Malang

Konferensi Peremuan Indonesia 2023
Konferensi Peremuapn Indonesia

Malang, Jawa Timur – Event Konferensi Perempuan Indonesia (KPI), guna memperkuat akar gerakan perempuan Indonesia sukses terselenggara. Dengan beragam keseruannya dalam rangkaian acara offline serta  pembukaan SARUNGAN (SAmbutan dan ngeRIUNG awalAN), di Royal Orchid Garden Hotel and Condominium, Batu, Malang, Jawa Timur, pada 9 Februari 2024.

Sekitar 130 peserta dari berbagai daerah di Indonesia mulai dari daerah Sumatera, kalimantan, Sulawesi, Jawa, hingga Belanda pun hadir. Mereka menunjukkan antusiasme yang tinggi untuk turut serta dalam acara yang bertujuan memperkuat akar gerakan perempuan Indonesia.

Prosesi pembukaan KPI dimulai dengan tarian Tanjung Gumirah. Tarian khas dari Banyuwangi yang menggambarkan nilai-nilai toleransi, cinta, dan gotong royong, mencerminkan kekayaan budaya Indonesia.

Acara SARUNGAN (SAmbutan dan ngeRiUNG awalAN)
Acara SARUNGAN (SAmbutan dan ngeRiUNG awalAN)

Acara dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang menggema di ruangan sehingga mampu membangkitkan semangat kebangsaan. Selanjutnya, ada juga suguhan lagu jingle “Ibu Profesional” yang disambut dengan tepuk tangan meriah dari para hadirin.

baca juga: Keseruan Konferensi Perempuan Indonesia (KPI): Membangun Solidaritas dan Inspirasi di Malang

Sebagai bagian dari pembukaan, diputarlah video profil dan kaleidoskop Konferensi Perempuan Indonesia, yang memperlihatkan esensi dan tujuan dari acara tersebut. Febby Noor F, member Ibu Profesional Bandung menyampaikan, “KPI hadir untuk mengoptimalkan kemampuan perempuan, sebagai kebanggaan para ibu di Indonesia.”

Pembukaan resmi ceremonial konferensi ditandai dengan penekanan bel, yang mengawali serangkaian acara dan diskusi yang menginspirasi. Acara offline konferensi KPI menjadi momentum bagi para peserta untuk berbagi inspirasi, pengetahuan, serta memperluas jejaring dan kolaborasi dalam menciptakan gerakan yang memberdayakan perempuan di Indonesia.

KPI bukan sekadar acara, tetapi juga inisiasi untuk memberikan ruang bagi perempuan Indonesia dari berbagai latar belakang untuk belajar, berkarya, dan berdaya. Melalui event ini, diharapkan akan terus tumbuh jumlah perempuan berpendidikan dan berkualitas yang siap menghadapi tantangan masa depan.

Septi Peni Peni Wulandani, Founder Komunitas Ibu Profesional, juga turut memberikan sambutannya. Ia menyatakan bahwa KPI bukan hanya tentang mendengarkan dan memahami, tetapi juga tentang menggerakkan. 

“Event ini bukan hanya sekedar mendengarkan, memahami makna, mendapatkan insight, tetapi event ini adalah event yang menggerakkan. Menggerakkan Anda sebagai individu, komunitas, bagian dari keluarga, dan bersama membangun ekosistem yang sehat,” ujar Septi Peni sekaligus pendiri Jarimatika itu. 

Mengusung tema “Menguatkan Akar Gerakan Perempuan Indonesia,” KPI memperkuat komitmen pada pendidikan dan peningkatan kualitas diri perempuan, khususnya para ibu profesional, sebagai pilar penting dalam mewujudkan perubahan positif bagi masyarakat. 

Setelah rangkaian acara KPI online pada 20-22 Desember 2023, event offline yang dilaksanakan pada 9-11 Februari 2024 ini bukan hanya menjadi ajang pertemuan, tetapi juga wadah untuk membangun jaringan yang kuat dan menginspirasi perempuan Indonesia untuk meraih potensi terbaiknya.

Untuk mewujudkan proses tersebut, Farida, Sekretariat Regional IP Jakarta, juga mempersiapkan banyak hal untuk kehadirannya di KPI. Terutama detail persiapan ketika ia harus meninggalkan suami dan anak-anaknya di rumah untuk menghadiri KPI. Mulai dari jadwal, kegiatan, biaya, konsumsi untuk keluarga di rumah hingga izin dari suami. 

Salah seorang member IP Efrimenia, Setio Rilly, jauh-jauh datang dari belanda untuk memberikan support dengan menghadiri event KPI offline tersebut. “Rasanya excited banget. Karena sejak menjadi member IP tahun 2019, saya belum pernah merasakan pertemuan offline. Karena kami di Efrimenia itu terpisah antar benua. Saya bahagia sekali karena bisa bertemu teman-teman sesama member Ibu Profesional disini.”

Konferensi offline KPI tidak hanya menjadi wadah pembelajaran, tetapi juga tempat berkarya dan berdaya bagi perempuan dan anak-anak Indonesia. 

Peserta KPI Ibu Profesional
Peserta KPI Ibu Profesional

Keberhasilan KPI ini juga tak lepas dari peran Dodik Mariyanto, Inisiator Komunitas Ibu Profesional. Menurut Septi Peni, “Peran pak dodik adalah sebagai energi yang luar biasa. Semangat konferensi ini dipandu terus oleh pak Dodik sebagai sumber energi terbarukan. Beliau yang memiliki konsep global atau global design. Sehingga saya bisa menerjemahkan setahap demi setahap melalui langkah-langkah yang bisa kami ambil.”

Diharapkan, KPI mampu mendorong terwujudnya gerakan perempuan yang berakar dari budaya dan keluarga Indonesia. Serta meningkatkan jumlah perempuan berkualitas dan berpendidikan yang siap menghadapi tantangan masa depan.