Surabaya, 22 Februari 2024 – Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024, Khofifah Indar Parawansa, memberikan pengajaran mengenai isu-isu strategis yang berkaitan dengan kepemimpinan kewirausahaan pada era Society 5.0.
Khofifah menjadi narasumber pada acara Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan II Provinsi Jawa Timur, yang diselenggarakan di BPSDM Jawa Timur pada Rabu (21/02).
Dalam presentasinya, Khofifah menyoroti urgensi memahami dan mengembangkan kemampuan kepemimpinan kewirausahaan bagi pejabat dan Aparatur Sipil Negara (ASN). Dia berupaya mengubah paradigma pemerintahan untuk meningkatkan daya saing dan berorientasi pada hasil yang luas.
Baca juga: Khofifah Tekankan Pembangunan Inklusifitas bagi Penyandang Disabilitas di Jawa Timur
Kepemimpinan kewirausahaan tidak hanya terkait dengan inovasi, melainkan juga dengan membawa semangat berwirausaha ke dalam instansi pemerintah dan sektor publik. Sebagai pejabat yang berpengalaman, Khofifah menjelaskan bahwa konsep ini bukanlah sesuatu yang baru.
Mengutip buku terkenal “Reinventing Government” karya David Osborn dan Ted Gaebler, Khofifah mengungkapkan bahwa kepemimpinan kewirausahaan adalah hasil refleksi dari nilai-nilai kepemimpinan yang telah lama berkembang.
Penerapan kepemimpinan kewirausahaan di lingkungan birokrasi pemerintahan juga menjadi fokus utama Khofifah. Ia menegaskan perlunya mentransfer keberhasilan CEO perusahaan dunia ke dalam konteks pelayanan publik.
Khofifah secara rinci memaparkan tiga kemampuan dasar kepemimpinan kewirausahaan. Kemampuan tersebut yakni Opportunity Seeker (Pencari Peluang), Risk Taker (Pengambil Risiko), dan Resource Allocator (Pengalokasi Sumber Daya).
“Ketiga kemampuan dasar ini perlu dimiliki oleh pejabat dan ASN yang memiliki peran dalam kebijakan pemerintahan agar dapat meningkatkan daya saing, berbasis hasil, dan mencakup lingkup yang luas,” ujar Khofifah.
Dalam interaksi dengan peserta pelatihan, Khofifah mendorong mereka untuk menjadi perubahan positif di sektor masing-masing. Dia menekankan pentingnya karakter IKI (Inisiatif, Kolaborasi, dan Inovasi) sebagai kunci utama dalam menjadi pemimpin kewirausahaan.
“Dengan menjadi pemimpin kewirausahaan, semua akan menjadi enable leader, pemimpin pemungkin. Berprasangkalah atas kebaikan, dan dengan penerapan karakter entrepreneurial leadership, InshAllah, Anda juga akan menjadi game changer di lingkungan masing-masing,” pungkas Khofifah.
Untuk mendapatkan informasi seputar Jawa Timur, Anda dapat mengunjungi wartajatim.co.id