Adu Pertunjukkan, Kelompok Praktikum Kajian Kawasan Persembahkan Pentas Budaya Sejarah yang Filosofis

Program Studi Hubungan Internasional (HI) Universitas Muhammadiyah Malang kembali mengadakan praktikum kelas Kajian Kawasan dalam Hubungan Internasional pada Rabu (3/7) di Sengkaling Kuliner, Dau. Gelar praktikum yang biasa dikenal dengan nama Atmospheral ini merupakan hasil kolaborasi Prodi HI UMM, Lab HI UMM, beserta Himpunan Mahasiswa Hubungan Internasional (HIMAHI) UMM.

Praktikum yang bertajuk Atmospheral 2.0 ini mengusung tema“Exploring the World Heritage”. Di dalamnya, para mahasiswa dibagi menjadi sembilan kelompok besar yang mewakiliberbagai negara dan kawasan, antara lain: Asia Tenggara, Kepulauan Pasifik, Asia Selatan, Timur Tengah, Afrika, Korea Selatan, Asia Timur, Eropa, dan Amerika. Setiap kelompok diwajibkan untuk menampilkan pertunjukkan terbaik merekauntuk mendapatkan nominasi seperti best performance, best tenant, best fashion show, dan best costume.

Baca Juga: Tutup Semester Genap Tahun Ajaran 2023/2024, Prodi HI UMM Adakan Gelar Praktikum Atmospheral 2.0

Kategori best performance dimenangkan oleh kelompok Kepulauan Pasifik yang mempersembahkan pertunjukkan drama yang bertajuk “Suku, Cinta, dan Darah”. Drama inimenceritakan tentang adanya praktik penjajahan yang menimpa negara-negara Kepulauan Pasifik. Kompleksitas cerita dikemas dalam alur drama yang sederhana sekaligusdibumbui dengan akting yang ciamik.

M. Feryan Perwira Yudha, selaku ketua kelompok Kepulauan Pasifik, menuturkan bahwa terdapat aspek filosofis sertahistoris dari drama yang kelompok mereka tampilkan. “Kalau melihat sejarahnya, kawasan Pasifik ini ‘kan juga menjadi target jajahan negara-negara besar dan menjadi tempat uji coba bomnuklir dari Amerika Serikat, Inggris, dan juga Prancis,” ungkapFeryan.

 “Tidak hanya itu, cerita dalam drama ini juga sekaligus menyinggung praktik eksploitasi dalam perebutan hegemoni kawasan oleh Amerika Serikat dan Tiongkok. Para penjajah itu datang dengan pendekatan yang menarik simpati dan perhatianwarga lokal, tapi di balik itu pasti ada maunya,” tambah Feryan.

Selain alur cerita yang filosofis serta dibalut dengan aspekhistoris, kualitas akting dari para pemain juga turut diacungijempol. “Villain utamanya itu, loh, he literally stole the show,” ungkap Hafiq Alhaddad, selaku ketua HIMAHI UMM yang turutmenyaksikan pentas drama ini.

Baca Juga: Sebuah Warung Ludes Terbakar di Sidoarjo: BPBD Segera Bertindak

 Tidak hanya itu, Hafiq turut menyampaikan rasa terimakasihnya seluruh panitia, peserta, dan bapak/ibu dosen yang turut menyertai acara ini. “Acara ini bisa megah juga karenaantusiasme peserta. Selain itu, acara ini juga menjadi saranamenjalin solidaritas teman-teman angkatan 2022,” urai Hafiq.

Pentas drama oleh kelompok Kepulauan Pasifik membuktikanbahwa materi dalam studi Hubungan Internasional juga bisadikemas dalam bentuk drama populer yang filosofis untukmempermudah audiens dalam memahami kompleksitas materiyang ada.