Malang  

Aksi Vandalisme Kembali Sasar Jembatan Cagar Budaya

Jembatan Majapahit, cagar budaya Kota Malang, terlihat kotor dan rusak karena coretan-coretan pilox yang melanda dinding-dindingnya.
Jembatan Majapahit, cagar budaya Kota Malang, terlihat kotor dan rusak karena coretan-coretan pilox yang melanda dinding-dindingnya.
Banner 2

Malang – Jembatan Majapahit, yang merupakan bagian dari warisan budaya Kota Malang, kembali menjadi korban vandalisme. Kali ini, coretan pilox menghiasi dinding-dinding Jembatan Speelman Majapahit, mengundang keprihatinan masyarakat.

Tampak jelas coretan tersebut saat melintas di sekitar Balai Kota Malang, memberikan gambaran nyata tentang tindakan merusak yang terjadi. Kejadian ini terjadi pada Senin (3/6) yang lalu, dan mengundang tanggapan dari Ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kota Malang, Erlina Laksmiati Wahyutami. Baginya, kejadian ini menunjukkan perlunya tindakan yang lebih serius.

“Perlu ada pendekatan yang lebih holistik dalam menghadapi kasus vandalisme ini. Kita harus memahami alasan di balik tindakan tersebut dan mencari solusi yang lebih baik. Pemerintah Kota Malang harus memberikan ruang bagi mereka yang kreatif untuk menyalurkan ide-ide mereka dengan cara yang positif,” ungkap Erlina.

Menurutnya, vandalisme yang terjadi tidak sekali atau dua kali, melainkan telah menjadi masalah yang terus berulang. Ini menunjukkan bahwa ada masalah sosial yang lebih dalam yang perlu diselesaikan.

“Edukasi mengenai nilai-nilai cagar budaya di Kota Malang juga perlu ditingkatkan. Banyak warga yang tidak menyadari pentingnya menjaga warisan budaya ini, sehingga tindakan merusak seperti ini masih sering terjadi,” tambah Erlina.

Ia menyarankan agar Pemerintah Kota Malang tidak hanya mengandalkan sanksi tegas sebagai solusi. Sebaliknya, mereka perlu melibatkan berbagai pihak dalam upaya edukasi tentang cagar budaya.

“Ini bukan hanya masalah hukuman, tapi juga bagaimana kita memberikan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat. Pemkot Malang bisa mengajak komunitas-komunitas lokal untuk bersama-sama memperkuat kesadaran akan pentingnya menjaga cagar budaya,” tutup Erlina.

Banner Artikel - Manisnya Bisnis Kebersihan