Babe Cabita Meninggal Dunia, Sempat Lawan Penyakit Langka

Babe Cabita meninggal dunia
Babe Cabita meninggal dunia
Banner 2

Kabar duka menyelimuti dunia hiburan Indonesia. Komika kenamaan Babe Cabita dikabarkan meninggal dunia pada Selasa (09/04) pagi di Rumah Sakit Mayapada, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Kabar ini disampaikan oleh aktor Oki Rengga Winata melalui unggahan Instagramnya. Belum diketahui penyebab pasti meninggalnya Babe Cabita. Sebelumnya, pada tahun 2023, Babe sempat dirawat di rumah sakit selama dua minggu karena penyakit anemia aplastik.

Baca juga: Aktor Laga Legendaris Johan Saimima Meninggal Dunia di Usia 67 Tahun

Babe Cabita dikenal sebagai komika jebolan Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) Kompas TV musim ketiga pada tahun 2013. Ia berhasil menjadi juara setelah mengalahkan Fico Fachriza di grand final. Pada tahun 2017, Babe menikah dengan Zulfati Indraloka dan memiliki 2 anak, yakni Bambino Aleki Tanjung serta Nebula Alena.

Sejak saat itu, Babe Cabita aktif di dunia hiburan Tanah Air. Ia membintangi berbagai film, sinetron, dan acara televisi. Babe juga dikenal sebagai pengusaha dengan membuka rumah makan Dadar Beredar.

Babe Cabita dikenal dengan gaya komedinya yang lucu dan relatable. Ia sering mengangkat tema kehidupan sehari-hari dalam materinya. Kedekatannya dengan para penggemar juga membuatnya dicintai banyak orang.

Meninggalnya Babe Cabita meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, sahabat, dan para penggemarnya. Ucapan duka dan doa membanjiri akun media sosial Babe Cabita.

Hingga saat ini, pihak keluarga belum memberikan keterangan resmi terkait penyebab meninggalnya Babe Cabita. Kita hanya bisa berharap agar Babe Cabita mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan.

Tentang Anemia Aplastik

Anemia aplastik adalah penyakit langka yang menyebabkan sumsum tulang belakang berhenti memproduksi sel darah merah yang cukup. Hal ini dapat menyebabkan kelelahan, infeksi, dan pendarahan.

Baca Juga  Permasalahan Anggaran Pemerintah: Presiden Jokowi Keluhkan Pengawasan Lemah dan Upaya Mendorong Penyerapan APBN/APBD yang Optimal

Penyakit langka ini menyerang sumsum tulang belakang yang bertanggung jawab untuk memproduksi sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Di Indonesia hanya ada kurang dari 15 ribu kasus tiap tahunnya.

Baca juga: Penyakit Misterius Sindrom Havana, Benarkah Akibat Gelombang Sonik Kiriman Rusia?

Hal ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti:

  • Kelelahan
  • Sering infeksi
  • Memar dan pendarahan
  • Sesak napas
  • Nyeri dada
  • Pusing
  • Sakit kepala

Penyebab anemia aplastik belum diketahui secara pasti. Namun, beberapa faktor yang dapat meningkatkan risikonya, antara lain:

  • Paparan radiasi
  • Kemoterapi
  • Bahan kimia beracun
  • Obat-obatan tertentu
  • Infeksi virus

Pengobatan anemia aplastik tergantung pada tingkat keparahannya. Pada kasus ringan, mungkin hanya memerlukan observasi dan transfusi darah. Pada kasus yang lebih parah, mungkin memerlukan obat-obatan, transplantasi sumsum tulang, atau terapi gen.

Anemia aplastik adalah penyakit kronis yang dapat berlangsung selama bertahun-tahun atau seumur hidup. Namun, dengan pengobatan yang tepat, banyak orang dengan anemia aplastik dapat menjalani hidup yang normal dan produktif.

 

Banner Artikel - Manisnya Bisnis Kebersihan