WartaJatim.co.id, 7 Juli 2023 – Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Laksana Tri Handoko, mengatakan bahwa alat yang mengubah air menjadi bahan bakar Nikuba membutuhkan penelitian lebih lanjut. Dia mengajak pencipta alat tersebut untuk mengujinya secara ilmiah.
Handoko menyatakan, “Kami sudah mengetahui tentang Nikuba sejak tahun lalu dan kami telah mengirim tim ke sana untuk melihatnya.” Dari penilaian tim, penelitian lebih lanjut diperlukan. Ini disampaikan oleh Handoko pada hari Rabu, 5 Juli 2023.
Dia menunjukkan kesiapannya untuk membantu penyempurnaan yang berkaitan dengan Nikuba. Handoko menyatakan bahwa Aryanto Misel, penemu Nikuba, mendapatkan dukungan dari BRIN dalam inovasinya dan dia dapat menggunakan fasilitas riset dan pengembangan yang disediakan oleh BRIN.
Handoko menambahkan, “Itu salah satu hal yang sedang kami ajak agar dapat dibuktikan secara saintifik. Itu menjadi prioritas utama, sehingga jika ada penyempurnaan, mari sempurnakan bersama-sama. Karena Nikuba pada dasarnya menggunakan hidrogen sebagai bahan bakar, yang merupakan bahan bakar berbasis hidrogen.”
Diketahui bahwa Nikuba telah menjadi perbincangan lagi, dengan alat buatan warga Cirebon tersebut menjadi sorotan di Italia. Kolonel Inf Adhe Hansen, Kepala Penerangan Kodam III Siliwangi, mengklaim bahwa pihak Nikuba telah menjalin perjanjian kerja sama dengan produsen supercar asal Italia, Ferrari dan Lamborghini, yang merupakan penyedia sumber energi.
Aryanto menjelaskan bahwa Nikuba berfungsi untuk memisahkan hidrogen (H2) dan oksigen (O2) yang terkandung dalam air (H2O) melalui proses elektrolisis. Air yang digunakan adalah air yang tidak mengandung logam berat.
Hidrogen yang dihasilkan melalui proses elektrolisis dialirkan ke ruang pembakaran mesin kendaraan sebagai bahan bakar. Sementara itu, menurut Aryanto, oksigen akan kembali dielektrolisis menjadi hidrogen dan dialirkan kembali ke ruang pembakaran mesin. Untuk menghasilkan hidrogen, tetap diperlukan katalis yang dibuat sendiri oleh Aryanto.
“Akhirnya saya berhasil membuat katalis sendiri setelah melalui perjuangan dan penelitian yang tidak ada di pasaran. Katalis yang saya buat adalah organik,” ungkap Aryanto.
Nikuba telah dipasang pada 31 kendaraan dinas milik TNI. Tercatat 30 unit dipasang di kendaraan dinas milik TNI dari Kodam III/Siliwangi, sementara satu unit dipasang di kendaraan dinas milik anggota TNI dari Koramil Lemahabang, Serda Muhammad Sutami.
Eniya Listiani Dewi, Profesor riset BRIN, merespons karya Nikuba Aryanto. Dia menyatakan bahwa Nikuba tidak dapat sepenuhnya menggantikan bahan bakar minyak dengan air. Namun, dengan Nikuba, penggunaan bahan bakar minyak dapat menjadi lebih efisien sekitar 3-20%. Meskipun sepeda motor dilengkapi dengan Nikuba, Eniya menegaskan bahwa kendaraan tetap membutuhkan bahan bakar minyak.
“Prediksi kami adalah bahwa Nikuba akan dimasukkan ke dalam ruang pembakaran dan memperbaiki piston dalam mesin sepeda motor. Intinya, BBM masih digunakan, bukan sebagai pengganti BBM. Tetapi Nikuba memperbaiki proses pembakaran di ruang bakar, itu yang bisa saya jelaskan tentang penemuan ini,” jelas Eniya.
Anggota Komisi VII DPR RI, Abdul Kadir Karding, mendorong pemerintah untuk memberikan dukungan kepada Aryanto Misel yang menciptakan alat pengubah air menjadi bahan bakar kendaraan bernama Nikuba (Niku Banyu). Temuan dari Aryanto sebelumnya menuai kontroversi, namun belakangan mendapat perhatian dari salah satu pabrikan otomotif di Eropa.
“Pemerintah harus tanggap dan proaktif dalam merangkul serta mendukung pengembangan kemampuan dan inovasi anak bangsa, sehingga dapat memotivasi lahirnya karya-karya luar biasa dari putra-putri Indonesia,” ungkap Karding, seperti dikutip dari situs DPR.