Tasikmalaya, 4 Juni 2024 – Geng motor Bogart Shark Clasic (BSC) Kota Tasikmalaya resmi bubar pada Minggu (02/06) setelah ratusan anggotanya diamankan oleh Polres Tasikmalaya Kota. Pembubaran ini dilakukan setelah beberapa kali terjadi bentrok antargeng motor di wilayah Tasikmalaya dan sekitarnya.
Deklarasi pembubaran dibacakan langsung oleh Ketua BSC Kota Tasikmalaya, Badar Maulana Ibrahim, di hadapan ratusan anggotanya dan para orang tua mereka di Mako Polres Tasikmalaya Kota.
Baca juga: Viral! Bayi Prematur di Tasikmalaya Meninggal, Begini Penyebabnya
Pembubaran ini merupakan hasil kesepakatan antara pihak kepolisian, orang tua anggota geng motor, dan para pengurus BSC. Orang tua anggota geng motor mendesak pembubaran BSC setelah mengetahui anak-anak mereka terlibat dalam aksi tawuran dan mengganggu masyarakat.
Bentrok BSC Tasikmalaya
Pada Sabtu malam (01/06), ratusan anggota geng motor BSC berkumpul di Jalan HZ Mustofa Kota Tasikmalaya. Mereka terlihat minum minuman keras dan membuat onar. Tak lama kemudian, terjadi perkelahian antar kelompok tersebut yang meresahkan warga sekitar.
Polisi yang datang ke lokasi kejadian langsung membubarkan keributan dan mengamankan 266 orang anggota geng motor, termasuk 177 sepeda motor mereka. Sebanyak 150 orang di antara anggota geng motor tersebut masih berusia pelajar.
Ternyata ini bukan pertama kalinya geng motor tersebut terlibat dalam kerusuhan. Pada tahun 2008, geng motor BSC pernah terlibat dalam bentrok dengan geng motor lainnya di Kota Tasikmalaya. Bentrok ini mengakibatkan beberapa orang terluka dan beberapa sepeda motor rusak.
Sejarah BSC Tasikmalaya
Setelah dilakukan penelusuran, ternyata BSC memiliki kisah yang cukup kompleks. Awal mulanya terdapat sekelompok pemuda yang mendirikan geng motor bernama Bogart Shark Club di tahun 1987. Didirikan oleh Rofi, Uyung Aria, dan beberapa teman dekatnya di SMP Negeri 2 Tasikmalaya, BSC Club awalnya hanya sebagai wadah untuk bersenang-senang.
Namun, pada tahun 1992, para pendiri BSC harus berpisah karena melanjutkan pendidikan ke luar kota. Sejak saat itu, mereka tidak mengetahui kelanjutan BSC dan baru mendengar kabar tentang kemunculan BSC dengan nama yang sama namun dengan kepanjangan yang berbeda, yaitu Bogart Shark Classic.
Uyung dan Rofi, selaku pendiri BSC Club asli, mengaku prihatin dengan citra negatif yang ditimbulkan oleh BSC Classic. Mereka menegaskan bahwa BSC yang mereka dirikan bukanlah geng motor dan tidak berafiliasi dengan BSC Classic.
“Kami ingin meluruskan sejarah dan meluruskan stigma bahwa BSC bukan seperti yang digambarkan sekarang,” ujar Uyung. “Kami berharap masyarakat bisa memahami perbedaan antara kedua kelompok ini.”
Baca juga: Bentrok Antar Mahasiswa di Tlogomas Malang, Dua Orang Luka dan Kontrakan Rusak
Pembubaran BSC Tasikmalaya
Akibat perbuatannya, ketua dan pentolan geng motor ini diperiksa lebih lanjut oleh polisi untuk mendalami kemungkinan adanya unsur pidana. Sementara itu, anggota geng motor dikumpulkan di halaman Mapolres dan diberikan pembinaan.
Di hadapan orang tua anggota geng motor, Badar Maulana Ibrahim selaku Ketua BSC menyatakan bahwa klubnya resmi dibubarkan. Para anggota geng motor kemudian menanggalkan atribut BSC dan mengumpulkan kartu anggota mereka.
Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Joko Sulistiono, menyoroti pentingnya pendampingan orang tua ke anak-anak mereka. Kurangnya perhatian dari keluarga memang bisa menjadi salah satu faktor penyebab remaja masuk geng motor.
“Kepada orang tua, kami mohon untuk lebih memperhatikan anak-anaknya dan jangan biarkan mereka terjerumus ke dalam kegiatan negatif seperti ini,” kata Joko.
Untuk mendapatkan informasi seputar Jawa Timur, Anda dapat mengunjungi wartajatim.co.id