Solo, 24 April 2024 – Kabar duka kembali menyelimuti Keraton Kasunanan Surakarta setelah kepergian BRA Mooryati Soedibyo di usia 96 tahun karena dugaan infeksi seperti penyakit magh. Putri ke-32 Paku Bowono XII, GRAy Koes Ismaniyah, menghembuskan napas terakhir di usia 60 tahun.
Menurut Ketua Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Kasunanan Solo, GKR Wandansari Koes Moertiyah atau Gusti Moeng, GRAy Ismaniyah meninggal juga karena sakit yang telah lama diderita, yaitu kanker.
Baca juga: Duka Mendalam Dunia Kecantikan: Mooryati Soedibyo, Menghembuskan Nafas Terakhir
“Iya. Sakitnya sudah lama, hampir 30 tahun. Meninggal di RS Oen Kandangsapi Solo,” kata Gusti Moeng saat dihubungi awak media, Rabu (24/4/2024).
Gusti Moeng menuturkan bahwa almarhumah memiliki kedekatan dengannya, meskipun berbeda ibu. Ia mengenang GRAy Ismaniyah sebagai sosok yang tekun dan memiliki perjuangan luar biasa dalam mengurus anak-anaknya sebagai orang tua tunggal.
“Dulu ya sering menari, tapi setelah di Jakarta sempat putus (komunikasi). Setelah balik ke Solo lagi dia single parent, perjuangannya untuk ngurusi anak-anaknya luar biasa, orang yang tekun,” jelas Gusti Moeng.
Jenazah GRAy Ismaniyah telah dibawa ke Ndalem Purwodiningratan dan dimakamkan pada Kamis (25/4) pukul 10.00 WIB di Astana Ki Ageng Henis, Laweyan.
Kepergian GRAy Ismaniyah menambah duka Keraton Kasunanan Surakarta setelah sebelumnya kehilangan BRA Mooryati Soedibyo. Dua putri Keraton ini meninggal dalam waktu satu hari, sehingga keluarga besar keraton Solo membagi diri untuk melayat atau menghadiri prosesi pemakaman.
Biodata Lengkap GRAy Koes Ismaniyah
GRAy Koes Ismaniyah, putri ke-32 dari Paku Buwono (PB) XII dengan KRAy Pujaningrum, dilahirkan dengan gelar GRAy (Gusti Raden Ayu) yang diberikan kepada anak perempuan dari permaisuri setelah dinikahkan.
Seiring perpisahan KRAy Pujaningrum dengan PB XII, beliau mengikuti sang ibu ke Jakarta. Di sana, GRAy Ismaniyah membangun kehidupan barunya dengan menikah dua kali dan dikaruniai 4 orang anak.
Kemudian, Gusti Ismaniyah memutuskan untuk kembali ke Solo dan menetap di Baluwarti, Pasar Kliwon. Beliau menempati rumah yang dipinjami pihak Keraton dan mendedikasikan hidupnya untuk keluarga dan budaya.
GRAy Ismaniyah merupakan seorang sarjana hukum dan pernah menjadi penulis. Pada Oktober 2013, beliau menerbitkan buku berjudul “Mau Ke Mana Keraton Kasunanan Surakarta”. Buku ini memadukan biografi pribadi dengan pengetahuan dan kebudayaan Keraton, menjadikannya sumber inspirasi bagi banyak orang.
Biodata Lengkap BRA Mooryati Soedibyo
BRA Mooryati Soedibyo, dikenal sebagai pendiri brand kecantikan ternama Mustika Ratu, merupakan sosok pengusaha dan wanita inspiratif Indonesia. Beliau dilahirkan dengan gelar BRA (Bendara Raden Ajeng), sebuah gelar yang diberikan kepada anak perempuan dari selir ketika belum dinikahkan.
Kiprah BRA Mooryati Soedibyo tidak hanya berkutat pada dunia bisnis, tetapi juga mengantarkannya sebagai salah satu dari 99 Wanita Paling Berpengaruh di Indonesia versi majalah Globe Asia. Pengakuan atas dedikasinya ini semakin diperkuat dengan penghargaan Lifetime Achievement Award yang diterimanya dari Ibu Negara Thailand, Pakpilai Thaivisin, pada Maret 2024.
BRA Mooryati Soedibyo membangun kerajaan bisnisnya di bidang kecantikan dengan mendirikan Mustika Ratu. Kegigihan dalam mengembangkan usaha ini telah mengantarkan Mustika Ratu menjadi salah satu brand kecantikan ternama di Indonesia dan bahkan mancanegara.
Mooryati Soedibyo kehilangan suaminya, Soedibyo Purbo Hadiningrat, pada tahun 1998. Jenazah BRA Mooryati Soedibyo sendiri dimakamkan secara militer di Taman Pembibitan Obat Tradisional Mustika Ratu di Tapos Desa Citapen, Ciawi Jawa Barat, pada Rabu (24/04), di samping pusara sang suami.
Untuk mendapatkan informasi seputar Jawa Timur, Anda dapat mengunjungi wartajatim.co.id