Inilah 5 Negara Asal Wisatawan yang Paling Generous dalam Pengeluaran Wisata di Indonesia

Pengeluaran Turis Mancanegara
Banner 2

WartaJatim.co.id, 5 Mei 2023 – Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja mengeluarkan laporan tahunan “Statistik Pengeluaran Wisatawan Mancanegara 2022”. Dengan berkurangnya dampak Covid-19, terjadi perubahan dalam pola pengeluaran turis mancanegara.

Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia mengalami peningkatan signifikan sejak tahun 2022, yang merupakan tahun pemulihan setelah menghadapi dampak pandemi sejak awal 2020.

Setelah mengalami penurunan drastis, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) perlahan mulai meningkat. Berdasarkan data yang dirilis oleh BPS, selama tahun 2022 tercatat jumlah kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 5,47 juta, mengalami peningkatan sebesar 251,28% dibandingkan dengan tahun 2021 yang hanya mencapai 1,55 juta kunjungan.

Pada tahun 2021 ketika pandemi Covid-19 masih melanda, mayoritas wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Indonesia berasal dari negara-negara Asia. Namun, ketika memasuki fase pemulihan pada tahun 2022, terjadi peningkatan kedatangan wisman dari berbagai belahan dunia, termasuk Eropa, Amerika, Oseania, Timur Tengah, dan Afrika.

Seperti yang tertera dalam judulnya, publikasi “Statistik Pengeluaran Wisatawan Mancanegara 2022” membahas data pengeluaran turis mancanegara sepanjang tahun sebelumnya.

Diketahui bahwa situasi Covid-19 yang semakin membaik telah mendorong perubahan dalam pola pengeluaran turis mancanegara. Pada tahun 2022, biaya yang dikeluarkan untuk berwisata ke Indonesia mengalami penurunan sebesar 53,25% dibandingkan dengan tahun 2021.

Di tahun 2022, rata-rata seorang wisatawan mancanegara menghabiskan biaya sebesar USD1.448,01 setiap kali mengunjungi Indonesia, yang setara dengan sekitar Rp22,2 juta dengan kurs saat ini. Sementara pada tahun 2021, seorang wisatawan perlu mengeluarkan USD3.097,41 atau sekitar Rp46,2 juta.

“Kondisi ini terindikasi disebabkan oleh rata-rata lama tinggal wisatawan mancanegara yang lebih singkat di tahun 2022,” tulis publikasi tersebut, dikutip Sabtu (3/6/2023).

Baca Juga  Cara Mendapatkan Tiket Pesawat Online dengan Mudah dan Cepat

Adanya kebijakan pembukaan dan pelonggaran akses bagi wisatawan mancanegara secara bertahap telah menyebabkan penurunan durasi tinggal wisman.

Di samping itu, kebijakan pemulihan Covid-19 yang menghilangkan biaya terkait kesehatan, seperti biaya karantina, berbagai tes Covid-19, dan asuransi, juga ikut menurunkan pengeluaran yang harus ditanggung oleh wisatawan mancanegara.

Meskipun begitu, pengeluaran rata-rata wisatawan mancanegara pada tahun 2022 tetap lebih tinggi dibandingkan dengan pengeluaran rata-rata pada tahun 2019 (sebelum pandemi Covid-19) yang mencapai USD1.145,64 atau sekitar Rp17 juta.

Berbeda dengan penurunan rata-rata pengeluaran wisatawan mancanegara per kunjungan, terjadi peningkatan signifikan dalam rata-rata pengeluaran turis mancanegara per malam pada tahun 2022.

“Pada tahun 2022 rata-rata pengeluaran wisatawan mancanegara per malam mencapai USD101,13 atau naik 95,50% dibandingkan dengan tahun 2021,” tulis publikasi tersebut.

Wisatawan mancanegara memiliki preferensi khusus saat mengunjungi Indonesia. Pada tahun 2022, mayoritas wisatawan mancanegara datang ke Indonesia untuk tujuan liburan, terutama dari negara-negara di Eropa.

Dari segi kebangsaan, wisatawan mancanegara asal Austria memiliki rata-rata pengeluaran yang tertinggi dibandingkan dengan wisatawan dari bangsa lainnya. Di sisi lain, wisatawan asal Malaysia memiliki rata-rata pengeluaran yang terendah saat berkunjung ke Indonesia.

Dalam hal yang lebih terperinci, pengeluaran per kunjungan terbesar berasal dari wisatawan mancanegara asal Austria dengan jumlah sebesar USD2.767,82 atau sekitar Rp41,2 juta. Kemudian, diikuti oleh wisatawan asal Finlandia (USD2.721,26 atau Rp40,5 juta), Kanada (USD2.543,70 atau Rp37,9 juta), Belgia (USD2.458,84 atau Rp36,6 juta), dan Swiss (USD2.458,05).

Di sisi lain, pengeluaran terendah berasal dari wisatawan mancanegara asal Malaysia yang hanya mencapai USD669,41 atau hampir Rp10 juta, diikuti oleh Singapura yang sebesar USD796,59 atau sekitar Rp11,8 juta.

Baca Juga  Tips Public Speaking ala Linda Amalia, Jago Bicara Bukan Asal Bicara

Meskipun demikian, wisatawan mancanegara dari Malaysia mendominasi jumlah kunjungan dengan mencapai 1,03 juta kunjungan atau sekitar 19% dari total kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia pada tahun 2022. Sementara itu, Singapura menempati posisi ketiga setelah Timor Leste, dengan 666.700 kunjungan atau sekitar 12,2% dari total kunjungan wisatawan mancanegara.

Wisatawan mancanegara asal China, yang sebelum masa pandemi Covid-19 selalu berada di tiga besar penyumbang kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia pada tahun 2019, tidak masuk dalam lima teratas atau lima terbawah dalam hal pengeluaran wisatawan mancanegara dalam publikasi BPS tersebut.

Selain itu, publikasi tersebut juga mengungkapkan bahwa wisatawan mancanegara dengan karakteristik tertentu memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecenderungan pengeluaran.

Data dari Survei Keluar Penumpang tahun 2022 dianalisis menggunakan metode regresi logistik biner untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pengeluaran wisatawan mancanegara.

Dari hasil analisis tersebut, terungkap bahwa pengeluaran wisatawan mancanegara dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, kebangsaan, pekerjaan, tujuan utama kunjungan, jenis akomodasi utama yang digunakan, dan durasi kunjungan.

Publikasi BPS mengungkapkan bahwa wisatawan mancanegara yang memiliki potensi untuk memiliki pengeluaran tinggi saat mengunjungi Indonesia memiliki beberapa karakteristik berikut ini:
1) Berada dalam kelompok usia yang lebih tua, yaitu 55 tahun ke atas.
2) Berjenis kelamin perempuan.
3) Bukan berasal dari negara-negara anggota ASEAN.
4) Memiliki pekerjaan sebagai manajer bisnis/eksekutif, profesional, atau merupakan pelajar.
5) Mengunjungi Indonesia dengan tujuan yang bersifat pribadi.
6) Menginap di berbagai jenis akomodasi, termasuk hotel berbintang maupun non-bintang.
7) Mempunyai durasi tinggal paling lama 12 malam dalam satu kunjungan ke Indonesia.

Banner Artikel - Manisnya Bisnis Kebersihan