Jawa Timur menghadapi krisis dokter spesialis yang berdampak pada pelayanan kesehatan masyarakat, terutama di daerah pelosok. Anggota Komisi E DPRD Jawa Timur, Puguh Wiji Pamungkas, mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) untuk segera membuat regulasi pemerataan dokter spesialis di seluruh wilayah.
Menurut Puguh, distribusi tenaga medis yang tidak merata menyebabkan penumpukan pasien di RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Ia menekankan perlunya penambahan dokter spesialis di setiap rumah sakit, bahkan hingga tingkat puskesmas.
“Kalau perlu, di setiap puskesmas se-Jawa Timur harus ada dokter spesialis agar pasien tidak selalu dirujuk ke RSUD Soetomo,” ujar Puguh, Senin (23/12/2024).
Puguh juga menyoroti minimnya jumlah dokter spesialis di Jawa Timur. Saat ini, provinsi tersebut hanya memiliki 6.675 dokter spesialis, sementara kebutuhan mencapai 10.940 dokter. Ia menyebut bahwa Pemprov harus segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi krisis ini.
“Pemprov harus membuat regulasi pemerataan dokter spesialis di seluruh rumah sakit dan puskesmas di Jawa Timur,” tegasnya.
Baca Juga Presiden NGG Puguh Wiji Pamungkas Lantik Kepengurusan NGG Jawa Timur 2024, Berikut Nama-Namanya
Selain itu, Puguh menilai bahwa jam operasional puskesmas yang hanya setengah hari turut menghambat pelayanan kesehatan masyarakat. Ia berharap dengan adanya penambahan tenaga medis, jam operasional puskesmas bisa diperpanjang.
“Jam operasional puskesmas yang hanya setengah hari sangat mengganggu pelayanan kesehatan masyarakat. Penambahan dokter bisa membantu mengurangi ketergantungan terhadap rumah sakit besar,” tambahnya.
Puguh optimistis bahwa lulusan kedokteran yang terus bertambah setiap tahun dapat dimanfaatkan untuk memaksimalkan pemerataan tenaga medis di Jawa Timur.
“Tiap tahun jumlah lulusan kedokteran bertambah. Ini harus dimaksimalkan untuk mengisi kekurangan dokter spesialis di Jawa Timur,” tuturnya.
Krisis dokter spesialis ini menjadi tantangan besar bagi Jawa Timur dalam meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan, terutama bagi masyarakat di daerah terpencil.