Kabupaten Tuban Melakukan Pagelaran untuk Hari Jadi Ke-731

Hari Jadi Ke-731 Kab. Tuban Melakukan Sebuah Panggelaran

Kabupaten Tuban Melakukan Pagelaran untuk Hari Jadi ke-731, yaitu pagelaran Wayang Kulit di Tuban Abirama, Jumat 04/05 malam.

Menghadirkan dalang Ki Raden Akbar Syahalam, S.SN., menampilkan wayang kulit berjudul Baladewa Narpati.

Meski sempat di guyur hujan sesaat, tidak membuat antusiasme warga Kabupaten Tuban turun untuk menyaksikan pagelaran wayang kulit hingga tuntas.

Baca juga: Bupati Malang Turut Hadiri Pagelaran Wayang Kulit

Hadir pada kesempatan ini Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Tuban, Dr. Agung Subagyo, S.STP., M.Si., Dandim 0811/Tuban, Letkol Inf Dicky Purwanto, perwakilan Forkopimda, Sekda Kabupaten Tuban dan pimpinan OPD serta camat.

Pjs Bupati Tuban, Agung Subagyo menyampaikan rasa bangga dan apresiasi yang mendalam atas pelestarian budaya asli Indonesia ini.

Menurutnya, pagelaran wayang kulit bukan hanya sebagai hiburan, tetapi juga sebagai warisan budaya yang harus terus di jaga dan di wariskan kepada generasi muda.

Lebih lanjut, pagelaran wayang kulit memiliki makna mendalam, baik sebagai media penyampaian pesan moral maupun pelestarian budaya leluhur kita.

Baca juga: Kesenian Ludruk Jawatimuran: Warisan Budaya yang Memikat

“Peringatan Hari Jadi ke-731 ini, menjadi momentum untuk terus menjaga dan melestarikan kearifan lokal, sebagai identitas bangsa kita,” ungkap Bupati Tuban.

Sekaligus memperkuat rasa cinta terhadap warisan budaya lokal, khususnya seni wayang kulit yang  menjadi bagian dari identitas budaya masyarakat Tuban.

Pada kisah yang di angkat dalam cerita wayang kulit ini termuat akan berbagai pesan moral yang dapat diteladani.

Di antaranya bersikap jujur, berjiwa ksatria, gotong royong, hingga cinta tanah air. Sifat tersebut dapat di terapkan dalam kehidupan bermasyarakat.

Agung Subagyo menjelaskan peringatan hari jadi menjadi wujud syukur atas perjalanan panjang sejarah Kabupaten Tuban. Sebagai wujud syukur tersebut, dapat di lakukan dengan berkontribusi terhadap pembangunan daerah sesuai peran masing-masing.

“Berkat kolaborasi Pemkab Tuban dan masyarakat, Kabupaten Tuban berhasil meraih SAKIP predikat A” jelas Agung

“Sebuah pencapaian dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik,” lanjutnya.

Sementara itu, Kepala Diskopumdag Kabupaten Tuban, Agus Wijaya dalam laporan menyebut pagelaran wayang kulit tidak hanya untuk hiburan bagi masyarakat, tetapi juga edukasi.

Melalui kegiatan ini di harapkan dapat menumbuhkan minat dan kecintaan pada seni tradisional, terutama di kalangan generasi penerus.

“Kegiatan ini juga menjadi ajang untuk mengajak generasi muda agar lebih mencintai kesenian tradisional, terutama wayang kulit, sebagai salah satu bentuk kearifan lokal yang sarat makna,” tandas Agus Wijaya.