Wartajatim.co.id, 6 Juni 2023 – Pada Senin (5/6) waktu setempat, kereta barang di distrik Bargarh, India, tergelincir dari rel, membuat kecelakaan terjadi.
Tiga hari setelah tragedi tabrakan kereta penumpang dan barang di negara bagian Odisha Barat, India, kecelakaan itu terjadi.
Insiden kereta barang yang tergelincir tersebut tidak menimbulkan korban tewas dan kerusakan parah.
Pihak jawatan kereta India menyatakan bahwa mereka tidak akan melakukan investigasi atas kecelakaan itu karena pihak swasta yang mengelolanya.
Kepada Anadolu, juru bicara Kementrian Kereta Api India, yakni Amitabh Sharma mengungkapkan, “Ada laporan beberapa gerbong kereta barang keluar dari jalur rel. Tapi itu tidak dikelola oleh kami, jadi kami tidak akan mengusutnya,”.
Seluruh infrastruktur, termasuk lokomotif, mesin, gerbong, hingga rel kereta, dikelola dan dirawat oleh perusahaan swasta, demikian konfirmasi dari pihak Perusahaan Kereta Wilayah Timur India.
Insiden kereta tergelincir terjadi setelah diinformasikan oleh perusahaan pada sehari sebelumnya bahwa lalu lintas kereta dilanjutkan di jalur atas dan bawah selesai pekerjaan restorasi di lokasi kecelakaan tabrakan kereta di distrik Balasore.
Tabrakan kereta penumpang dan barang di distrik tersebut telah menewaskan 275 orang hingga kini. Sebanyak 1.000 orang lainnya mengalami luka-luka akibat kecelakaan kereta tersebut, yang merupakan kecelakaan kereta paling buruk sejak 2016.
Tim penyelamat dan keluarga masih terus melanjutkan pencarian korban kecelakaan kereta maut di India.
Kecelakaan kereta api, yang diduga sebagai imbas kegagalan sinyal, merupakan kecelakaan terburuk dalam dua dekade terakhir.
Reuters melaporkan pada Minggu (4/6) bahwa jumlah korban tewas akibat kecelakaan tersebut, yang sebelumnya diperkirakan sebanyak 288 orang, direvisi menjadi 275 orang setelah ditemukan bahwa beberapa jenazah telah dihitung dua kali. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Sekretaris Kepala Odisha, Pradeep Jena, kepada agensi berita ANI.
Pada Minggu pagi, lima jenazah tambahan dibawa ke sebuah sekolah yang digunakan sebagai tempat penyimpanan mayat dekat lokasi kecelakaan.
“Kami tidak tahu berapa banyak jenazah lain yang akan datang,” ujar salah satu petugas kesehatan yang sedang bertugas.
Diklaim oleh Indian Railways, yang dikelola oleh negara, bahwa lebih dari 13 juta orang diangkut setiap hari, telah dilakukan upaya untuk meningkatkan catatan keamanan yang bermasalah akibat infrastruktur yang sudah tua.