banner 970x250

Laboratorium Pengujian Konstruksi DPUPR Probolinggo Targetkan PAD 200% di Tahun Pertama

Laboratorium Pengujian Konstruksi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Probolinggo. Sumber : Istimewa.
Laboratorium Pengujian Konstruksi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Probolinggo. Sumber : Istimewa.
banner 120x600
Banner 1

Laboratorium Pengujian Konstruksi milik Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Probolinggo menargetkan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) hingga 200% di tahun pertama operasionalnya.

Target ambisius ini dinilai realistis berkat fasilitas modern, layanan pengujian komprehensif, dan berbagai strategi efektif yang tengah diterapkan.

Kepala DPUPR Kabupaten Probolinggo, Hengki Cahjo Saputra, menegaskan pentingnya laboratorium ini sebagai upaya memastikan kualitas infrastruktur daerah.

“Dengan adanya laboratorium ini, kami berkomitmen memberikan layanan pengujian material konstruksi yang akurat dan terpercaya. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan publik dan stakeholder terhadap setiap proyek pembangunan,” ujarnya, Senin (16/12/2024).

Strategi Pencapaian Target

Untuk mewujudkan target tersebut, DPUPR menerapkan beberapa strategi utama, antara lain:

1. Diversifikasi Layanan : Menawarkan pengujian material tanah, beton, aspal, dan lainnya untuk memenuhi kebutuhan berbagai proyek.

2. Promosi dan Pemasaran : Melalui media sosial, website resmi, iklan lokal, dan seminar edukatif tentang pentingnya pengujian material.

3. Pengembangan Kapasitas : Meningkatkan kompetensi staf melalui pelatihan berkala serta memperbarui peralatan laboratorium agar tetap akurat dan efisien.

4. Kolaborasi : Bekerja sama dengan kontraktor, laboratorium independen, dan pemangku kepentingan lainnya.

Kepala Bidang Jasa Konstruksi dan Peralatan DPUPR, Ruli Nasrullah, menyampaikan pihaknya tengah mengembangkan Sistem Informasi Laboratorium dan Alat Berat Konstruksi (SILABKON) sebagai inovasi layanan.

“Hingga pertengahan Desember 2024, realisasi PAD Laboratorium Pengujian Konstruksi mencapai Rp 28.855.000 atau 295% dari target awal sebesar Rp 9.771.800,” jelas Ruli.

Kendala dan Solusi

Meski sukses di tahun pertama, Ruli menyebut sejumlah kendala masih dihadapi, seperti minimnya kesadaran masyarakat, persaingan dengan laboratorium lain, keterbatasan SDM, dan prosedur administratif yang kompleks.

“Untuk mengatasi kendala ini, kami melakukan edukasi dan sosialisasi, peningkatan kualitas layanan, investasi peralatan, serta penyederhanaan prosedur administrasi agar layanan semakin mudah diakses,” imbuhnya.

Baca Juga  Bus Trans Jatim Rute Mojokerto-Batu Resmi Beroperasi Mulai Pagi Hingga Sore

Kontribusi Bagi Pembangunan

Laboratorium Pengujian Konstruksi DPUPR diharapkan tidak hanya meningkatkan PAD, tetapi juga berkontribusi terhadap pembangunan infrastruktur yang lebih berkualitas dan berkelanjutan di Kabupaten Probolinggo.

“Keberhasilan ini diharapkan menjadi contoh bagi instansi lain dalam mengoptimalkan pelayanan publik dan pengelolaan sumber daya,” pungkas Ruli.

Open chat
Halo, ada yang bisa dibantu?