Gunung Bromo, salah satu destinasi wisata terkenal di Indonesia, mendapat sorotan setelah hujan deras memicu aliran air deras yang terekam dalam video yang menjadi viral di media sosial.
Meskipun banyak yang menyebutnya sebagai “banjir pasir,” Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) membantah klaim tersebut. Kepala Bagian Tata Usaha BB TNBTS, Septi Eka Wardhani, menjelaskan bahwa yang terjadi sebenarnya adalah aliran air akibat hujan deras, bukan banjir pasir seperti yang diberitakan.
“Bukan banjir, itu aliran air saja karena hujan deras. Nanti akan meresap ke dalam di sekitar Mendongan,” ujarnya pada wartawan.
Peristiwa ini terjadi pada Selasa, 9 Januari 2024, di kawasan Bukit Dingklik, Desa Wonokitri, Tosari, Pasuruan. Dalam video berdurasi 30 detik, puluhan kendaraan roda dua terhenti akibat genangan air setinggi betis orang dewasa di kawasan Gunung Bromo.
Meskipun sempat memicu kekhawatiran, beruntung tidak ada laporan adanya korban dalam peristiwa ini. Beberapa pemotor yang nekat menerobos banjir terlihat terseret beberapa meter akibat derasnya arus air.
Kepala Bagian Tata Usaha BB TNBTS menegaskan bahwa kejadian tersebut bukanlah banjir pasir melainkan akibat aliran air hujan deras yang kemudian akan meresap ke dalam tanah di sekitar Mendongan.
Meskipun demikian, video tersebut juga menunjukkan warga setempat yang turut membantu pemotor yang terjebak dalam genangan air.
Wisatawan diimbau untuk tetap waspada dan berhati-hati ketika berkunjung ke area tersebut. Meskipun tidak ada laporan korban dalam peristiwa ini, kejadian tersebut menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan dan kehati-hatian dalam menanggapi kondisi alam yang dapat berubah secara tiba-tiba.
Untuk mendapatkan informasi seputar Jawa Timur, Anda dapat mengunjungi wartajatim.co.id
