Mahasiswa Bunuh Diri di Jembatan Suhat Kota Malang: Pentingnya Menjadi Pendengar yang Baik

Mahasiswa Bunuh Diri di Jembatan Suhat Kota Malang
Banner 2

WartaJatim.co.id, 29 Mei 2023 – Menghadapi tantangan kesehatan mental merupakan hal yang penting, terutama di kalangan mahasiswa. Baru-baru ini, masyarakat dikejutkan dengan berita tragis seorang mahasiswa yang bunuh diri di Jembatan Suhat, Kota Malang.

Kejadian ini mengingatkan kita akan pentingnya menjadi pendengar yang baik untuk menjaga kesehatan mental orang di sekitar kita.

Kehidupan mahasiswa sering kali penuh dengan tekanan akademik, masalah pribadi, dan tekanan sosial. Semua ini dapat berdampak negatif pada kesejahteraan mental mereka.

Mahasiswa sering merasa tertekan dengan tuntutan akademik yang tinggi, seperti tugas, ujian, dan ekspektasi yang tinggi. Selain itu, mereka juga di hadapkan pada tekanan sosial, seperti mencari identitas diri, mencari teman, dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.

Mengenali Tanda Bahaya dan Mencari Bantuan

Penting bagi kita untuk dapat mengenali tanda-tanda bahwa seseorang mengalami masalah kesehatan mental.

Beberapa tanda tersebut antara lain perubahan perilaku, perasaan yang terus-menerus tertekan, penurunan minat terhadap aktivitas yang biasa mereka nikmati, serta perubahan pola tidur dan pola makan.

Jika kita melihat seseorang dengan tanda-tanda tersebut, sangat penting untuk mengambil tindakan yang tepat dan mencari bantuan yang di butuhkan.

Baca Juga: Pentingnya Feeling Content dalam Dunia yang Penuh Tekanan

Pentingnya Menjadi Pendengar yang Baik

Sebagai individu di sekitar mereka, menjadi pendengar yang baik memainkan peran penting dalam mendukung mereka yang mengalami masalah kesehatan mental.

Menjadi pendengar yang baik berarti memiliki kemampuan mendengarkan dengan empati, tanpa menghakimi, dan memberikan dukungan yang tepat.

Mendengarkan dengan empati dapat membantu mereka yang mengalami kesulitan untuk merasa di dengar dan di mengerti.

Berikut adalah beberapa tips untuk menjadi pendengar yang baik dan membantu orang lain agar merasa didengar:

1.   Berikan perhatian penuh

Berikan perhatian penuh kepada pembicara dengan mengalihkan pandangan, memperhatikan bahasa tubuh mereka, dan menghindari gangguan mental. Dengarkan dengan intens dan cari pemahaman yang lebih dalam terhadap apa yang sedang mereka sampaikan.

Baca Juga  Rekomendasi Barbershop Malang Terbaik dan Paling Favorit

Baca Juga: Mengevaluasi Kelemahan dan Mengembangkan Potensi Diri: Kunci Sukses

2.   Tunjukkan minat dan empati

Tunjukkan minat dan empati kepada pembicara dengan menganggukkan kepala, tersenyum, atau memberikan isyarat verbal seperti “ya” atau “mengerti.” Hal ini akan membuat pembicara merasa di hargai dan mendorong mereka untuk terus berbagi.

3.  Berikan Tanggapan yang Membangun

Pastikan untuk mendengarkan sepenuhnya sebelum memberikan tanggapan. Jangan terburu-buru untuk menyela atau menginterupsi pembicara. Biarkan mereka menyelesaikan ungkapan mereka sebelum memberikan pendapat atau tanggapan.

Selain kata-kata, bahasa tubuh juga penting dalam memberikan tanggapan yang efektif. Gunakan ekspresi wajah yang menunjukkan minat dan dukungan, serta jaga postur tubuh yang terbuka dan ramah.

4.   Gunakan teknik refleksi dan perulangan

Gunakan teknik refleksi dan perulangan dalam percakapan. Ulangi atau ringkas apa yang telah di katakan pembicara untuk memastikan pemahaman yang benar. Juga, gunakan pertanyaan reflektif seperti “Apakah yang Anda maksud dengan…?” untuk mendalami pemahaman Anda.

Dari kasus mahasiswa yang bunuh diri di Jembatan Suhat, Kota Malang ini, kita menjadi diingatkan  kembali untuk selalu peduli terhadap orang di sekitar kita sebelum kita menyesal.

Walaupun mungkin kita tidak bisa memberikan solusi yang baik bagi permasalahan mereka, setidaknya kita telah menjadi pendengar yang baik dan mengurangi beban yang mereka tanggung.

Banner Artikel - Manisnya Bisnis Kebersihan