Mohammad Suma Ramadhani, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (Unair), menjadi salah satu peserta program pertukaran pelajar di Malaysia bertajuk “International Mobility Inbound Program UiTM: Edu Tourism Immersive Exploration Unraveling Rural Demography and Historical Voyage”.
Program yang digelar Universiti Teknologi MARA (UiTM) Cawangan Kedah ini berlangsung selama 14 hari dan diikuti mahasiswa dari Indonesia, Malaysia, dan Thailand.
Program ini bertujuan memberikan pemahaman mendalam tentang sejarah, budaya, dan tata kelola Malaysia melalui aktivitas edukatif. Suma menjelaskan, peserta mengikuti kelas yang dibimbing profesor dari UiTM, membahas topik seperti antropologi dan tata kelola Kerajaan Malaysia dari masa lalu hingga sekarang.
Baca Juga: Penanganan Aset Daerah oleh Satpol PP Kota Surabaya untuk Mematuhi Peraturan Daerah
“Terdapat kegiatan berupa kelas bersama profesor UiTM yang menjelaskan tentang antropologi hingga tata kelola Kerajaan Malaysia di masa lalu dan di masa sekarang,” jelas Suma, dalam rilis Unair yang diterima Senin, 25 Novembre 2024.
Selain kelas, Suma menyebut pendakian Gunung Jerai sebagai pengalaman yang paling berkesan.
“Gunung Jerai memiliki sejarah panjang sebagai sumber besi berkualitas tinggi yang terkenal hingga ke Timur Tengah dan India. Saat kita mendaki gunung tersebut, kita dapat melihat langsung bagaimana kontur tanahnya yang kaya akan besi dan itu sebuah pengalaman yang luar biasa,” ungkap Suma.
Tak kalah menarik, kunjungan ke Penang Island memperkaya pemahaman Suma tentang tata kelola kota, terutama di bidang “health tourism”. Ia menyebut Penang Island sebagai contoh kota yang berhasil mengelola sektor ekonomi dan pariwisata secara berkelanjutan.
Baca Juga: Pemkot Surabaya dan UNICEF Gelar Pembekalan Mental Remaja, Dukung Kesehatan Psikologis Gen Z
“Penang Island menjadi contoh tata kota yang luar biasa, terutama dalam bidang health tourism. Ini menjadi pelajaran penting bagi kami dalam mempelajari sebuah kota dapat dikelola untuk mendukung sektor ekonomi dan pariwisata secara berkelanjutan,” tambahnya.
Suma mengaku bahwa program ini membantunya memahami peradaban Nusantara melalui interaksi dengan mahasiswa dari berbagai negara. Ia juga berharap kegiatan serupa dapat terus diadakan untuk memperluas jaringan internasional dan mengembangkan perspektif lintas budaya bagi mahasiswa Unair.
“Semoga kegiatan seperti ini dapat berlanjut dan semakin melibatkan mahasiswa Unair. Hal ini tentunya untuk membangun jejaring internasional serta mengembangkan perspektif akademik lintas budaya bagi mahasiswa,” tutup Suma.
(***)
