banner 970x250

Pak Tarno Menangis Haru Bisa Kembali Berjalan, Namun Hidupnya Penuh Drama!

Pak Tarno menangis bahagia bisa berjalan lagi setelah terapi, namun kehidupannya terjebak dalam drama istri tua dan istri muda.

Pak Tarno menangis bahagia bisa berjalan lagi setelah terapi, namun kehidupannya terjebak dalam drama istri tua dan istri muda.
Pak Tarno menangis bahagia bisa berjalan lagi setelah terapi, namun kehidupannya terjebak dalam drama istri tua dan istri muda.
banner 120x600
Banner 1
Pak Tarno, pesulap terkenal dengan jargon “Prok Prok Prok Jadi Apa”, akhirnya menangis haru setelah bertahun-tahun tidak bisa berjalan akibat stroke. Berkat terapi yang dilakukan bersama Panji Petualang dan terapis Haris Priyatna, kondisi Pak Tarno mulai berangsur membaik.

Dalam video yang viral, terlihat Pak Tarno berusaha berdiri dan melangkah sedikit demi sedikit, meski belum sepenuhnya normal. “Alhamdulillah, terlihat perkembangan yang sangat baik. Pak Tarno perlahan mulai bisa berdiri sendiri hingga berjalan,” ungkap Panji Petualang.

Kantor Baru Baim Wong Ambruk Saat Room Tour, Gempa Duga Jadi Penyebabnya

Sorakan dukungan dari warga dan anak-anak yang menyaksikan momen haru tersebut semakin menambah semangat Pak Tarno. “Bisa… bisa.. bisa,” teriak seorang anak kecil, menggambarkan harapan semua orang untuk kesembuhan Pak Tarno.

Namun, di balik kebahagiaan tersebut, kehidupan Pak Tarno penuh drama. Ia kini terpaksa berjualan ikan dan mainan di pinggir jalan untuk menghidupi istri mudanya, Dewi, setelah mengalami stroke. Sementara itu, istri tuanya, Sariyah, mengaku masih mencintai Pak Tarno dan berharap suaminya kembali kepadanya.

Sariyah mengungkapkan rasa prihatin atas kondisi Pak Tarno yang harus berjualan demi menyambung hidup. “Saya tidak keberatan mengurus Pak Tarno yang sakit. Saya berharap dia mau pulang,” ujarnya.

Ahmad Dhani Ungkap Rencana Pernikahan Al Ghazali dan Alyssa Daguise di Juni 2025

Di sisi lain, Dewi, istri muda Pak Tarno, menjelaskan bahwa suaminya memilih untuk berjualan meski sakit karena merasa jenuh jika hanya berdiam di rumah. “Saya hanya mendukung kemauannya,” kata Dewi.

Dengan kondisi yang masih memprihatinkan, Pak Tarno berencana untuk melanjutkan terapi di Purwakarta untuk menstabilkan kondisi fisiknya. “Besok saya bersama Pak Tarno dan keluarga niat untuk terapi di kediaman kakak Hari di Purwakarta,” ungkap Slamet, asisten Pak Tarno.

Kisah Pak Tarno adalah gambaran nyata dari perjuangan dan harapan, di tengah drama kehidupan yang penuh liku-liku.

Open chat
Halo, ada yang bisa dibantu?