Perekonomian Jatim Tumbuh Signifikan pada Kuartal I 2023: Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Melonjak 14,29 Persen

Perekonomian Jatim Tumbuh Signifikan
Banner 2

WartaJatim.co.id, 12 Mei 2023 – Pada Kuartal I Tahun 2023, Perekonomian Jatim Tumbuh Signifikan. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur, ekonomi Jatim pada Kuartal I 2023 mencatat pertumbuhan sebesar 4,95 persen (YoY).

Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur, mengucapkan apresiasinya kepada seluruh elemen masyarakat atas capaian tersebut. Dia juga memberikan penghargaan kepada pelaku usaha dan industri karena telah menyampaikan optimisme mereka bahwa Jatim dapat pulih setelah pandemi.

Tren pertumbuhan positif ekonomi Jatim ini adalah hasil dari kerja keras, semangat, dan harapan yang terus membara.

“Ini menjadi bukti bahwa semangat dan harapan yang terus kita pupuk dan perjuangkan menuai hasil positif. Alhamdulillah pertumbuhan ekonomi di Jatim ini diharapkan juga berimbas pula pada peningkatan kesejahteraan warga Jatim,” kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (12/5/2023).

Pertumbuhan ekonomi di Kuartal I 2023 telah mengukuhkan Jatim sebagai penyumbang perekonomian terbesar kedua di Pulau Jawa. Jatim memberikan kontribusi sebesar 24,99 persen terhadap perekonomian Pulau Jawa, yang merupakan yang tertinggi kedua setelah Jakarta dengan kontribusi sebesar 29,60 persen. Selain itu, Jatim juga berkontribusi sebesar 14,29 persen terhadap perekonomian nasional.

“Alhamdulillah, secara Y-on-Y semua lapangan usaha di Jatim mengalami pertumbuhan positif. Yang paling signifikan adalah Pengadaan Listrik dan Gas tumbuh sebesar 19,39 persen, diikuti lapangan usaha Transportasi dan Pergudangan tumbuh sebesar 11,74 persen, serta lapangan usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum tumbuh sebesar 9,43 persen,” ucap Khofifah.

Gubernur Khofifah menjelaskan secara q-to-q (quarter-to-quarter) bahwa Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Jatim masih didominasi oleh beberapa sektor usaha. Lapangan Usaha Industri Pengolahan memberikan kontribusi sebesar 31,00 persen, diikuti oleh Perdagangan Besar-Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor dengan kontribusi sebesar 19,13 persen.

Baca Juga  RSU Wajak Husada Gelar Garuda Fun Run 7K dalam Semarak HUT RI ke-79

Sementara itu, sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan memberikan kontribusi sebesar 10,76 persen, dan sektor Konstruksi memberikan kontribusi sebesar 8,79 persen. Keempat sektor usaha tersebut berperan penting dalam perekonomian Jawa Timur dengan total kontribusi mencapai 69,69 persen.

Namun yang menarik, sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan mengalami pertumbuhan yang paling signifikan pada Kuartal 1 2023, dengan pertumbuhan mencapai 14,29 persen.

Padahal pada kuartal sebelumnya, sektor ini mengalami kontraksi. Namun, hal ini menunjukkan bahwa Pemerintah Provinsi Jatim sungguh-serius dalam komitmennya terhadap keberlangsungan sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan.

Sejak beberapa bulan lalu, Gubernur Khofifah telah aktif mendorong pertumbuhan sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan. Beliau terus melaksanakan berbagai program dan solusi terhadap permasalahan yang muncul, baik dari tahap produksi hingga distribusi.

“Produksi pertanian, kehutanan, dan perikanan Jatim tidak hanya untuk kebutuhan Jatim saja, namun juga provinsi-provinsi lain yang juga ikut bergantung pada Jatim. Sehingga produktifitasnya harus dijaga betul, karena Jatim adalah lumbung pangan nasional,” tambahnya.

Selain sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan, Lapangan Usaha Industri Pengolahan dan Perdagangan Besar-Eceran juga mengalami pertumbuhan sebesar 1,07 persen. Selanjutnya, sektor Reparasi Mobil dan Sepeda Motor yang memiliki peran dominan juga mengalami pertumbuhan sebesar 0,97 persen.

“Sedangkan PDRB menurut pengeluaran, secara q-on-q masih didominasi oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) yang mencakup lebih dari separuh PDRB Jawa Timur yaitu sebesar 60,62 persen,” ucap Khofifah.

Diikuti oleh Komponen Ekspor Barang dan Jasa dengan kontribusi sebesar 47,63 persen, Komponen Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTB) dengan kontribusi sebesar 26,79 persen, Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) dengan kontribusi sebesar 2,52 persen, dan Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) dengan kontribusi sebesar 1,18 persen. Sementara itu, Komponen Impor Barang dan Jasa berperan sebagai faktor pengurang dalam PDRB, dengan kontribusi sebesar 39,40 persen.

Baca Juga  BKPSDM Probolinggo Sosialisasikan Skema Belanja Jasa Tenaga Teknis dan Administrasi

“Komponen yang mengalami pertumbuhan secara q-to-q adalah Komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 3,74 persen dan Komponen PK-LNPRT sebesar 1,29 persen,” imbuhnya.

Sedangkan dalam perspektif year-on-year (y-on-y), pertumbuhan tertinggi terjadi pada Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT), yang mengalami pertumbuhan sebesar 9,47 persen. Kemudian diikuti oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PKRT) dan Komponen Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTB) yang masing-masing tumbuh sebesar 5,36 persen dan 5,11 persen. Sementara itu, Komponen Impor Barang dan Jasa mengalami pertumbuhan sebesar 0,05 persen.

“Pertumbuhan positif di Kuartal I 2023 ini menjadi langkah yang baik untuk menyongsong perekonomian setahun ke depannya. Dengan semangat Jatim Bangkit, kita optimis pertumbuhan ekonomi Jatim di tahun 2023 bisa lebih baik di banding tahun sebelumnya,” pungkasnya

Banner Artikel - Manisnya Bisnis Kebersihan