Dieng, Banyumas – Dataran Tinggi Dieng kembali menjadi pusat perhatian dunia setelah sukses menggelar Dieng Culture Festival 2024 pada tanggal 23-25 Agustus lalu.
Dengan tema “Back to the Journey”, festival ini berhasil menyuguhkan pengalaman spiritual dan budaya yang tak terlupakan bagi ribuan pengunjung.
Salah satu daya tarik utama festival tahun ini adalah ritual pencukuran rambut gimbal yang penuh makna. Untuk menjaga kesakralan ritual dan kenyamanan pengunjung, panitia membagi prosesi pencukuran menjadi dua sesi. Hal ini memungkinkan setiap pengunjung yang telah membeli tiket untuk menyaksikan langsung momen sakral tersebut.
Selain ritual pencukuran rambut gimbal, pengunjung juga dimanjakan dengan berbagai pertunjukan seni tradisi yang memukau, seperti : tari topeng, gamelan, wayang kulit.
Tidak hanya itu, pertunjukan musik Jazz Atas Awan yang digelar pada tanggal 24 Agustus juga berhasil menghipnotis penonton dengan alunan musik yang syahdu di bawah langit malam Dieng yang dingin.
Alif Fauzi, Ketua Panitia DCF 2024, mengungkapkan rasa syukur atas suksesnya penyelenggaraan festival tahun ini. “Kami sangat senang melihat antusiasme pengunjung yang sangat tinggi. Semoga Dieng Culture Festival dapat terus menjadi wadah untuk melestarikan budaya dan mempromosikan keindahan alam Dieng,” ujarnya.
Pesona Alam Dieng
Dieng, dengan ketinggiannya yang mencapai lebih dari 2.000 meter di atas permukaan laut, menawarkan pengalaman wisata yang berbeda dari daerah lain. Udara sejuk, pemandangan alam yang menakjubkan, serta kekayaan budaya yang unik menjadikan Dieng sebagai destinasi wisata yang wajib dikunjungi.
Baca juga: Pesona Patung-Patung Unik di Malang: Saksi Bisu Sejarah dan Budaya
Selain menikmati keindahan Telaga Warna dan Candi Arjuna, pengunjung juga dapat merasakan sensasi berkemah di tengah alam yang masih asri, atau menikmati kuliner khas Dieng yang lezat.
Dampak Ekonomi
Dieng Culture Festival telah memberikan kontribusi yang sangat besar bagi pembangunan daerah. Selain meningkatkan pendapatan masyarakat, festival ini juga mendorong pertumbuhan sektor pariwisata di Dieng.
Meningkatnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke Dieng selama festival berlangsung telah memicu pembangunan berbagai fasilitas pendukung, seperti penginapan, restoran, dan tempat wisata baru. Hal ini pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan dan menjadikan Dieng sebagai destinasi wisata yang semakin menarik.
Harapan untuk Masa Depan
Dieng Culture Festival ditenggarai akan memiliki masa depan yang cerah. Dengan potensi alam dan budaya yang luar biasa, festival ini dapat tumbuh menjadi salah satu ikon pariwisata Indonesia. Harapannya, dengan dukungan dari berbagai pihak, Dieng Culture Festival dapat menjadi ajang promosi budaya yang lebih luas, menarik minat wisatawan dari berbagai belahan dunia.
Selain itu, festival ini juga diharapkan dapat menjadi motor penggerak pembangunan berkelanjutan di wilayah Dieng, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan melestarikan warisan budaya leluhur.
Kontributor: Ednadus Harjaka S