ada Sabtu, 4 Januari 2025, media melaporkan bahwa Prabowo Subianto berpeluang merebut kepemimpinan regional berkat langkah cepatnya setelah dilantik sebagai presiden. Kurang dari sebulan setelah pelantikan pada November 2024, Prabowo telah melakukan serangkaian kunjungan ke berbagai negara, termasuk Cina, Amerika Serikat, Peru, Brasil, dan Inggris.
Dalam kunjungannya ke Cina, Prabowo bertemu dengan Perdana Menteri Li Qiang dan ketua parlemen, di mana mereka sepakat untuk memperkuat kerja sama di bidang ekonomi dan pertahanan. Setelah itu, Prabowo melanjutkan perjalanan ke Amerika Serikat untuk bertemu Presiden Joe Biden, sebelum menghadiri konferensi tingkat tinggi APEC di Peru dan KTT G20 di Brasil.
Program Penghapusan Utang UMKM Prabowo: Kesempatan Baru untuk 1 Juta Pelaku Usaha!
Kunjungan Prabowo ke Inggris juga menarik perhatian, di mana ia bertemu dengan Raja Charles III dan Perdana Menteri Keir Starmer. Media menilai langkah-langkah ini menunjukkan keinginan Prabowo untuk menempatkan Indonesia di pusat diplomasi internasional.
Fokus pada Ekonomi
Motivasi di balik kunjungan luar negeri Prabowo lebih berfokus pada aspek ekonomi daripada geopolitik atau kepentingan pribadi. Ia menargetkan pertumbuhan PDB sebesar 8 persen, yang sangat bergantung pada upaya menarik investor, terutama dalam bidang infrastruktur untuk meningkatkan konektivitas dan produktivitas di seluruh nusantara.
Malam Tahun Baru 2025 di Jakarta: Pesta Kembang Api, Air Mancur Menari, dan Kehadiran Prabowo
Di tingkat internasional, Prabowo mendorong Indonesia untuk lebih tegas dalam kelompok multilateral. Salah satu langkah signifikan adalah pengumuman Indonesia bergabung dalam kemitraan BRICS. Dalam KTT BRICS di Rusia pada Oktober 2024, Indonesia melalui Menteri Luar Negeri Sugiono menyampaikan ketertarikan untuk bergabung dengan kelompok tersebut.
Dukungan dari Malaysia
Media juga menyoroti hubungan Prabowo dengan Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, yang menemukan sekutu dalam diri Prabowo. Diharapkan, dukungan Prabowo dapat memperkuat pencapaian Malaysia di ASEAN, memfasilitasi investasi lintas batas, konektivitas rantai pasokan, dan pembangunan berkelanjutan.
Tantangan dan Pengawasan
Namun, pendekatan kebijakan luar negeri Prabowo juga memicu perdebatan mengenai langkah-langkah yang diambil untuk melayani kepentingan strategis nasional, terutama dalam konteks rivalitas antara Cina dan Amerika Serikat di Asia Pasifik. Para pengamat akan memantau dengan cermat langkah Prabowo dalam menyeimbangkan kepentingan global dan mengelola kritik domestik terhadap keputusan internasionalnya.
Dengan langkah-langkah strategis ini, Prabowo Subianto menunjukkan ambisi dan komitmennya untuk membawa Indonesia ke posisi yang lebih kuat di kancah internasional. Apakah langkah-langkah ini akan membuahkan hasil yang diharapkan? Hanya waktu yang akan menjawab.
