Profil Lengkap Bivitri Susanti Pakar Hukum di Dokumenter “Dirty Vote”

Bivitri Susanti Dirty Vote
Bivitri Susanti Dirty Vote (dok.istimewa)
Banner 2

Film Dokumenter “Dirty Vote” menjadi sorotan jelang pemilu 2024. Dalam film ini, tiga tokoh utama dari latar belakang pakar hukum tata negara, termasuk Bivitri Susanti, menjadi pusat perhatian.

Bivitri menegaskan fakta bahwa presiden Indonesia memiliki tendensi mendukung salah satu capres 2024. Sebelumnya ia juga banyak melayangkan opini-opini tentang perpolitikan Indonesia di berbagai media.

Kalimat penutup Bivitri Susanti di dokumenter “Dirty Vote” menjadi viral di media sosial. “Untuk menjalankan skenario kotor seperti ini, tak perlu kepintaran atau kecerdasan. Yang diperlukan cuma dua, mental culas dan tahan malu.”

“Dirty Vote” diproduksi oleh WatchDoc dan telah disaksikan oleh lebih dari 3 juta penonton. Sutradara Dandhy Dwi Laksono menggarap film ini selama 2 minggu dengan melibatkan sejumlah pihak. Film ini tayang perdana pada Minggu, 11 Februari 2024.

Latar Belakang dan Pendidikan

Bivitri Susanti, yang akrab dipanggil Bibip, merupakan sosok akademisi dan pengamat hukum tata negara yang mengemuka. Lahir pada 5 Oktober 1974, Bivitri menorehkan jejaknya dalam dunia hukum sejak awal.

Gelar sarjana hukumnya diraih dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada tahun 1999. Setelah itu, ia melanjutkan studinya di University of Warwick, Inggris, meraih gelar Master of Laws pada 2002. Kini, Bivitri tengah meniti pendidikan untuk meraih gelar PhD di bidang Asian and Comparative Law di University of Washington, Seattle, Amerika Serikat.

Karier dan Kontribusi

Sejak 2015, Bivitri Susanti telah menjadi pengajar rumpun mata kuliah Hukum Tata Negara di Sekolah Tinggi Hukum Indonesia Jentera (STH) dan menjabat sebagai Wakil Ketua I.

Di samping itu, ia juga aktif sebagai peneliti di Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia (PSHK). Dedikasinya dalam memperjuangkan pembaruan hukum, antikorupsi, dan hak-hak konstitusi telah membuatnya menjadi sosok yang diperhitungkan dalam ranah akademis dan advokasi.

Baca Juga  Pembukaan Formasi PNS Malang: Langkah Progresif Menuju Pelayanan Publik yang Lebih Baik

Partisipasi dalam Kehidupan Politik

Bukan hanya berada di balik meja kuliah dan dalam dunia penelitian, Bivitri juga aktif dalam menyuarakan pandangannya terhadap isu-isu politik kontemporer.

Misalnya, pandangannya terkait dengan Presiden Joko Widodo yang dianggapnya telah memenuhi syarat untuk dimakzulkan, telah menjadi sorotan dalam beberapa kesempatan.

Selain itu, pernah menjadi bagian dari tim panelis dalam debat Pilpres 2019 dan 2024 menunjukkan keterlibatannya dalam diskursus politik nasional.

Keahlian dan Penghargaan

Keahlian Bivitri Susanti terutama terfokus pada hukum tata negara, politik, pembaruan hukum/pengadilan, dan anti korupsi. Dedikasi dan kontribusinya dalam bidang tersebut telah diakui oleh berbagai pihak.

Bivitri Susanti juga menjadi Kolumnis Harian Kompas & Majalah Tempo. Ia seringkali diundang menjadi pembicara sebagai ahli hukum.

Bivitri pernah menjadi research fellow di Harvard Kennedy School of Government pada 2013-2014 dan visiting fellow di Australian National University School of Regulation and Global Governance. Penghargaan sebagai Pemikir Muda Hukum Tata Negara pada 2018 menjadi bukti pengakuan atas kontribusinya dalam ranah akademis.

Akun Media Sosial

Bivitri Susanti memiliki akun media sosial Instagram dan Twitter/X:

– Instagram: @bivitrisusanti
– Twitter/X: @BVitriS

Banner Artikel - Manisnya Bisnis Kebersihan