Malang, 26 Desember 2023 – Sebuah inisiatif unik dan mulia muncul dari sekelompok orang di Kota Malang, yang tidak hanya melihat, tetapi juga bertindak atas kesulitan ekonomi masyarakat akibat pandemi Covid-19. Berawal dari bisnis dan keprihatinan akan kondisi perekonomian yang sulit, mereka mendirikan Roemah Makan Rakjat (RMR) Malang, sebuah rumah makan yang menawarkan makanan gratis setiap harinya.
“Setiap hari kami menyediakan 215 porsi makan gratis,” ujar Muhammad Rif’an Haqiqi, pendiri sekaligus Koordinator Dewan Syuro RMR Malang.
RMR Malang, yang telah berjalan selama 1,5 tahun, memiliki empat cabang di Malang Raya, yaitu Kota Malang, Batu, Singosari, dan Kepanjen. Meskipun dimulai sebagai dapur umum Ramadhan, RMR mengubah konsepnya setelah Lebaran 2022 untuk memberikan makanan gratis sepanjang tahun.
“Ini sudah berjalan sekitar 1,5 tahun. Awalnya, kami hanya memiliki dapur umum Ramadhan, tapi selepas pandemi, kami tetap ingin berbagi. Lalu terbentuklah RMR di Malang,” kata Rif’an.
RMR Malang bukan hanya memberikan makanan gratis kepada mereka yang membutuhkan, tetapi juga menciptakan suasana yang unik. Dalam kunjungan kami ke salah satu cabang RMR di Jalan Terusan Sulfat 15 B, Pandanwangi, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, terlihat pemandangan yang menggembirakan. Mulai dari driver ojek online, tukang becak, hingga pelajar, semua diberi layanan tanpa memandang status sosial atau ekonomi.
“Setiap konsumen yang masuk langsung diberi kupon, kemudian ditawari menu minuman. Bisa teh, kopi, atau air putih. Sedangkan untuk makanan, langsung diantar tanpa konsumen memesannya,” lanjut Rif’an.
Roemah Makan Rakjat bukan hanya menjadi simbol kepedulian sosial tetapi juga menjadi contoh keberlanjutan dalam memberikan dampak positif. Meskipun tidak mudah menjalankan RMR untuk tetap eksis dengan memberikan makanan gratis setiap hari, berbagai evaluasi dan upaya terus menerus dilakukan hingga program ini dapat stabil dan berkelanjutan.
“Kami memperkirakan bisa menghabiskan Rp 1,3 juta setiap hari,” tambah Rif’an. Meskipun RMR sudah memiliki 50 relawan, mereka juga mempekerjakan orang untuk memasak. Chef yang handal diperlukan karena menu yang disajikan berganti setiap hari untuk mencegah kebosanan konsumen.
BACA JUGA : Bawaslu Kabupaten Malang Buka 7761 Posisi Pengawas TPS: Apa Saja Syaratnya?
Dalam menjaga keberlangsungan RMR, Muhammad Rif’an Haqiqi bertemu dengan Hertanto, seorang ahli akuntansi yang membantu mengelola keuangan. Dukungan finansial dari masyarakat melalui donasi menjadi salah satu faktor kunci dalam menjaga operasional Roemah Makan Rakjat.
Roemah Makan Rakjat (RMR) Malang bukan hanya sebuah rumah makan biasa, tetapi juga simbol kepedulian dan solidaritas terhadap sesama. Inisiatif ini membuktikan bahwa dengan modal patungan dan kerja sama, sebuah komunitas bisa memberikan dampak positif pada masyarakat yang membutuhkan, mengatasi tantangan ekonomi, dan menunjukkan bahwa semangat berbagi bisa terus berlanjut meski di tengah kesulitan.