Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan bahwa Stasiun KRL Karet akan ditutup pada tahun 2025. Keputusan ini diambil sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan konektivitas antarstasiun yang saling berdekatan, terutama dengan Stasiun KRL dan Stasiun Kereta Bandara BNI City serta Stasiun Sudirman.
Menurut Erick Thohir, keberadaan Stasiun Karet yang jaraknya sangat dekat dengan stasiun lainnya tidak lagi efektif untuk menaik-turunkan penumpang. “Yang dibilang kan, bagaimana kita membangun ekosistem stasiun ini. Mungkin di Karet ditutup,” kata Erick kepada wartawan di Stasiun BNI City, Jakarta, pada Rabu (1/1).
Panduan Lengkap Tiket Kereta Api Malang – Blitar: Harga, Jadwal, dan Tips Perjalanan
Sementara itu, Direktur Pengembangan Usaha PT KAI, Rudi As Aturrridha, menambahkan bahwa penutupan Stasiun Karet ini akan disesuaikan dengan Grafik Perjalanan Kereta Api (GAPEKA) 2025. Namun, Rudi tidak menyebutkan kapan GAPEKA 2025 akan diterbitkan.
“Rencana nanti, di 2025, waktunya baru kita menunggu penyesuaian GAPEKA,” ujar Rudi di tempat yang sama.
Selain penutupan Stasiun Karet, Erick Thohir juga menyoroti pentingnya meningkatkan jumlah penumpang Kereta Bandara yang menghubungkan Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) dengan Jakarta. Tahun ini, Erick menargetkan 20 persen perpindahan penumpang dari dan ke Bandara Soetta menggunakan KA Bandara, yang diperkirakan mencapai sekitar 10 juta penumpang.
Harga Tiket Kereta Api Malang – Kediri Libur Natal dan Tahun Baru 2024
Salah satu strategi untuk mencapai target ini adalah dengan menambah rute keberangkatan dan pemberhentian Kereta Bandara di Stasiun Sudirman. Langkah ini diharapkan dapat mengintegrasikan transportasi antar moda, seperti LRT Jabodebek, Transjakarta, dan MRT, untuk mempermudah mobilitas penumpang di Jakarta.
Dengan penutupan Stasiun Karet dan peningkatan konektivitas transportasi ini, diharapkan dapat tercipta sistem transportasi yang lebih efisien dan terintegrasi di Jakarta.
