WartaJatim.co.id, 12 Juli 2023 – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menekankan strategi pentingnya memperkuat desa sebagai sentra ekonomi baru dalam upaya mencegah fenomena urbanisasi yang tinggi.
Strategi Mendagri mengajak masyarakat untuk bersama-sama memikirkan cara memperkuat desa guna mempercepat pembangunan ekonomi dan mencegah fenomena urbanisasi. Pembangunan dan penguatan desa dianggap sangat vital untuk masa depan bangsa.
Dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kick Off Pelaksanaan Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD) Tahun 2023 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, pada Selasa (11/7/2023), Mendagri menyampaikan bahwa desa harus menjadi pusat ekonomi yang baru, tidak hanya bergantung pada kota. Meskipun penduduk kota saat ini mencapai lebih dari 51-52 persen menurut data Dukcapil, masih terdapat sekitar 48-49 persen penduduk yang tinggal di desa.
Mendagri mencontohkan negara Jepang dan Korea Selatan di mana sebagian besar penduduknya meninggalkan desa dan bermigrasi ke kota. Di Jepang, banyak warga yang pergi ke Tokyo, Kyoto, dan Osaka, sedangkan di Korea Selatan, konsentrasi penduduk terjadi di Seoul dan Busan. Namun, kota-kota besar tersebut memiliki lingkungan yang kompetitif.
Mendagri menjelaskan bahwa mereka harus bertahan di kota dengan segala kegemerlapan yang dimilikinya. Lingkungan yang kompetitif membuat fokus mereka tertuju pada pendidikan dan pekerjaan, serta mencari penghasilan yang baik. Akibatnya, mereka mengalami stres yang tinggi, dan angka bunuh diri juga meningkat. Selain itu, terdapat penundaan dalam menikah bahkan ada yang tidak mau menikah sama sekali.
Mendagri menceritakan pengalamannya saat menghadiri pertemuan dengan pejabat Jepang dan Korea Selatan, di mana mereka membahas tentang minimnya pertumbuhan penduduk di kedua negara tersebut. Di Jepang, jumlah kelahiran lebih sedikit daripada jumlah kematian, sementara di Korea Selatan, terjadi ketimpangan pembangunan antara kota dan desa yang berdampak pada kurangnya pertumbuhan penduduk.
Mendagri menegaskan bahwa situasi tersebut berbeda dengan yang terjadi di Indonesia, yang sedang mengalami bonus demografi. Hal ini memberikan peluang dan tantangan. Penduduk Indonesia didominasi oleh kelompok usia produktif, sehingga menciptakan angkatan kerja yang besar untuk sektor produksi.
Namun, Mendagri mengingatkan bahwa bonus demografi tersebut dapat menjadi bencana jika penduduknya tidak sehat, seperti kasus stunting, dan tidak mendapatkan pendidikan dan pelatihan yang memadai.
Oleh karena itu, pemerintah telah berupaya meningkatkan sektor kesehatan dan pendidikan untuk membentuk generasi yang unggul. Program-program pemerintah, seperti penurunan angka stunting dan peningkatan kualitas tenaga kerja, terus dilaksanakan bekerjasama dengan berbagai pemangku kepentingan.
Mendagri menekankan pentingnya memperkuat desa agar desa dapat menjadi sumber lapangan kerja baru. Ada pandangan yang mendukung bahwa seseorang dapat bekerja di desa namun memperoleh rezeki dari kota.