banner 970x250
Berita  

Wamenristek Dikti: Isu Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan Tantangan Riset di Kampus Indonesia

Mahalnya UKT di kampus Indonesia menjadi sorotan, dengan Wamenristek Dikti menekankan perlunya perubahan sistem pendanaan dan penguatan riset.
Mahalnya UKT di kampus Indonesia menjadi sorotan, dengan Wamenristek Dikti menekankan perlunya perubahan sistem pendanaan dan penguatan riset.
banner 120x600
Banner 1
Mahalnya uang kuliah tunggal (UKT) di kampus-kampus dalam negeri kerap menjadi isu yang ramai diperbincangkan setiap awal tahun ajaran baru. Tahun lalu, rencana pemerintah untuk menaikkan UKT menuai kritik karena dinilai semakin memberatkan mahasiswa, dan rencana tersebut akhirnya dibatalkan.

Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Riset (Wamenristek Dikti), Stella Christie, turut memberikan sorotan terhadap mahalnya UKT di Indonesia. Menurutnya, tingginya UKT berhubungan erat dengan pendanaan dan sistem perekonomian di universitas. Baik perguruan tinggi negeri (PTN) maupun swasta (PTS) selama ini banyak bergantung pada pembayaran UKT dari mahasiswanya.

Gaya Hidup Minimalis di Kalangan Mahasiswa Gen Z : Sebenarnya Hanya Menjadi Tren atau Memang Realitas Kehidupan?

Stella menjelaskan bahwa sistem keuangan kampus di luar negeri tidak mengandalkan UKT, melainkan dari investasi riset dan teknologi. Ia menekankan bahwa perkembangan sains dan teknologi sangat erat kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi suatu negara. “Dalam satu abad terakhir, hampir seluruh negara maju bisa menjadi negara maju karena pertumbuhan sains dan teknologi. Itu bukti nyata dari ekosistem di berbagai negara,” ujarnya.

Melihat keberhasilan negara-negara tersebut, Stella meyakini bahwa Indonesia juga bisa melakukan hal yang sama karena memiliki sumber daya manusia yang kompeten. Namun, ia mencatat bahwa ekosistem yang mendorong perkembangan riset, sains, dan teknologi di Indonesia belum tersedia. “Bagaimana kita mendorong riset kita? Satu yang sudah saya petakan adalah bukan karena orang-orang kita tidak mumpuni, tapi kita masih belum punya ekosistem yang optimal untuk mendorong orang-orang kita supaya bisa menghasilkan perkembangan riset, sains, dan teknologi,” jelasnya.

60 Mahasiswa Terpilih Mendapatkan Beasiswa Pemerintah Kota Blitar Tahun 2024

Stella juga menekankan pentingnya melibatkan banyak orang dalam riset, termasuk dosen dan peneliti, agar hasilnya memiliki dampak jangka pendek maupun panjang dalam pertumbuhan ekonomi. Dengan demikian, penguatan sistem pendanaan dan riset di kampus diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik untuk pendidikan tinggi di Indonesia.

Open chat
Halo, ada yang bisa dibantu?